
Yusril Klarifikasi Soal MoU Helsinki: “Saya Tidak Pernah Mengabaikan Semangat Perdamaian Aceh”
JAKARTA Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, meluruskan persepsi publik terkait pe
Nasional
MEDAN –Polrestabes Medan berhasil menangkap 11 pelaku penyerangan yang terjadi di Jalan Selambo, Desa Amplas, yang mengakibatkan dua warga tewas. Penangkapan ini dilakukan setelah bentrok antara dua kelompok pada Selasa (22/10/2024) dini hari, dengan satu korban tewas di lokasi kejadian dan satu lagi di rumah sakit.
Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto mengonfirmasi bahwa 11 pelaku telah ditangkap, termasuk delapan pelaku baru yang diamankan setelah tiga pelaku awal sudah ditangkap. “Kita telah berhasil menangkap 11 pelaku,” ungkapnya dalam konferensi pers di Polrestabes Medan, Jumat (25/10).
2. Identitas Pelaku dan Latar BelakangMayoritas pelaku yang ditangkap adalah anggota Geng Motor Neleng, dengan usia berkisar antara 15 hingga 23 tahun. Di antara mereka terdapat FS (23), MWS (20), dan MTA (21), yang diketahui sebagai ketua geng. Whisnu menegaskan bahwa para pelaku tersebut tergabung dalam kelompok yang melakukan penyerangan kepada warga di Jalan Selambo.
Baca Juga:3. Korban Tewas dan Luka-luka
Dua korban tewas dalam insiden tersebut adalah Bungaran Samosir (52) dan Adam Djhorgi (17). Bungaran mengalami luka parah di kepala, sementara Adam tewas akibat luka tembak di dada yang menembus jantung. “Saudara Adam meninggal dunia karena luka tembak di bagian dada menembus jantung yang mengakibatkan pembuluh darah pecah,” jelas Whisnu.
4. Kondisi Pelaku Pasca PenangkapanDari 11 pelaku yang ditangkap, sembilan di antaranya terbukti positif menggunakan narkoba. “Setelah hasil urine dicek, rata-rata mereka menggunakan narkotika jenis inex,” tambah Kombes Gidion.
Baca Juga:5. Penyelidikan Lebih Lanjut
Polisi juga menemukan berbagai senjata, termasuk airsoft gun, senapan angin, dan senjata tajam. Selain itu, pihak kepolisian masih mencari tiga pelaku yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). “Masih ada tiga orang yang masih DPO,” sebut Whisnu.
6. Motif dan Pembayaran PelakuPenyidik menemukan bahwa para pelaku terlibat dalam penyerangan ini setelah diupah. Salah satu pelaku menerima uang sebesar Rp 2 juta dan membagikan Rp 15 ribu kepada para pelaku. “Mereka dijanjikan upah sebesar Rp 3 juta, tetapi baru menerima Rp 15 ribu per orang,” ungkap Gidion.
Sebelum melakukan penyerangan, para pelaku telah merencanakan aksi mereka dengan membagi peran. Mereka berkumpul pada malam sebelumnya untuk mendiskusikan strategi penyerangan. “Mereka sudah diperiksa penyidik dan mengakui perbuatannya,” tambah Gidion.
8. Keterlibatan Ketua Geng yang Masih Berstatus BinaanMTA, ketua Geng Motor Neleng, ternyata masih berstatus sebagai binaan lembaga pemasyarakatan (lapas) dan tengah menjalani proses pembebasan bersyarat saat melakukan tindak pidana tersebut. “Dia juga adalah warga binaan lapas,” kata Whisnu.
Satu pelaku, MTA, ditembak oleh petugas karena melawan saat penangkapan. Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Jama Kita Purba menjelaskan, “Yang ditembak hanya satu, yang ketua geng motor.”
10. Kesimpulan dan Langkah SelanjutnyaDengan penangkapan ini, pihak kepolisian berharap dapat menyelesaikan kasus penyerangan yang merenggut nyawa dua warga tersebut. Penyelidikan lebih lanjut akan terus dilakukan untuk mengejar pelaku lain dan mengungkap motif di balik penyerangan ini. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan bekerjasama dengan aparat kepolisian untuk menjaga keamanan.
Polisi berkomitmen untuk menindak tegas setiap tindakan kriminal, terutama yang melibatkan kekerasan dan mengancam keselamatan warga
(N/014)
JAKARTA Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, meluruskan persepsi publik terkait pe
NasionalBANDUNG Indonesia dan Jerman resmi memperkuat kemitraan strategis dalam pengembangan jalur migrasi tenaga kerja yang adil, aman, dan eti
EkonomiJAKARTA Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menegaskan bahwa Sekolah Rakyat bukanlah lembaga pendidikan bergaya militer, m
PendidikanJAKARTA Seorang purnawirawan TNI Angkatan Udara, Kolonel (Purn) dr Rusnawi Faisol, melaporkan dugaan pemalsuan Surat Keputusan (SK) peng
Hukum dan KriminalBANDA ACEH Masjid Raya Baiturrahman (MRB) Banda Aceh kembali menerima dukungan dari dunia usaha. Kali ini, giliran XL Smart yang menyera
NasionalMEDAN Pemerintah Kota (Pemko) Medan terus berkomitmen mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar mampu menembus
EkonomiDELI SERDANG Karantina Sumatera Utara (Sumut) memusnahkan ratusan satwa dan tumbuhan ilegal yang berasal dari berbagai negara dalam sebu
Hukum dan KriminalBANDA ACEH Seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin, Banda Aceh, berinisial ASW (44), tertang
Hukum dan KriminalJAKARTA Sosok dancer cilik asal Indonesia, Miyu Ananthanaya Pranoto atau akrab disapa Matamiyu, kembali menjadi sorotan publik. Di usian
SosokJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka peluang untuk memeriksa Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkait dugaan k
Hukum dan Kriminal