WASHINGTON— Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi mengumumkan bahwa militer AS telah melancarkan serangan udara ke tiga fasilitas nuklir utama Iran, termasuk situs pengayaan uranium bawah tanah di Fordo.
Pengumuman mengejutkan ini disampaikan melalui akun media sosial Truth Social, Sabtu (21/6/2025) malam waktu AS.
Trump menyebut serangan tersebut sebagai "sangat sukses" dan menyampaikan ucapan selamat kepada militer AS.
"Muatan penuh bom telah dijatuhkan ke Fordo. Semua pesawat kembali dengan selamat ke luar wilayah udara Iran. Tidak ada militer lain di dunia yang bisa melakukan ini," tulis Trump.
Langkah ini menandai keterlibatan langsung AS dalam konflik yang sebelumnya dipimpin Israel sejak awal Juni.
Dalam unggahan keduanya, Trump menyatakan, "IRAN HARUS SEKARANG MENYETUJUI UNTUK MENGAKHIRI PERANG INI", sembari menegaskan momen ini sebagai "bersejarah" bagi AS, Israel, dan dunia.
Padahal dua hari sebelumnya, Trump sempat menyatakan akan menunggu dua minggu untuk memberi ruang upaya diplomatik.
Namun, kenyataan berbalik cepat. CNN melaporkan bahwa Trump telah lama mempertimbangkan serangan ini, terutama setelah diplomasi dianggap menemui jalan buntu.
Pesawat pembom siluman B-2 yang mampu membawa bom penghancur bunker dilaporkan menjadi ujung tombak serangan.
Sementara itu, Iran merespons dengan kecaman keras. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan bahwa serangan militer terhadap Iran akan menimbulkan "kerusakan yang tak bisa diperbaiki" bagi Amerika Serikat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan bahwa negaranya tidak akan tunduk terhadap tekanan militer, dan akan mempertahankan program nuklirnya sebagai hak yang sah.