BREAKING NEWS
Minggu, 27 April 2025

Perplexity AI Ajukan Tawaran Merger ke ByteDance untuk Gabungkan TikTok dan Mesin Pencari AI

BITVonline.com - Minggu, 19 Januari 2025 10:19 WIB
50 view
Perplexity AI Ajukan Tawaran Merger ke ByteDance untuk Gabungkan TikTok dan Mesin Pencari AI
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

AS -Perplexity AI, sebuah startup mesin pencari kecerdasan buatan (AI) asal Amerika Serikat, dilaporkan telah mengajukan tawaran merger kepada ByteDance Ltd., perusahaan induk TikTok, dalam upaya menciptakan entitas baru yang menggabungkan kedua perusahaan tersebut. Tawaran ini muncul setelah Amerika Serikat memblokir akses TikTok pada Minggu (19/1/2025), yang memaksa ByteDance untuk mencari solusi agar aplikasi video pendek tersebut tetap bisa beroperasi di AS.

Menurut laporan Bloomberg, Perplexity AI menawarkan kepada ByteDance agar sebagian besar investor mereka bisa mempertahankan sahamnya jika merger tersebut terlaksana. Meski demikian, baik Perplexity AI maupun TikTok menolak memberikan komentar mengenai rencana penggabungan tersebut.

Perplexity AI, yang memulai tahun 2024 dengan valuasi sekitar USD 500 juta, berhasil melonjak menjadi sekitar USD 9 miliar pada akhir tahun yang sama. Perusahaan ini, yang mengembangkan teknologi mesin pencari berbasis AI, melihat penggabungan dengan TikTok sebagai peluang untuk memperluas basis pengguna dan memperoleh akses ke data pengguna yang sangat berharga untuk pengembangan lebih lanjut.

Baca Juga:

Namun, rencana merger ini menghadapi berbagai tantangan. Sebagai perusahaan asal Tiongkok, ByteDance menghadapi tekanan besar dari pemerintah AS yang memaksa perusahaan untuk menjual TikTok ke entitas non-China jika ingin terus beroperasi di AS. Selain itu, valuasi TikTok yang diperkirakan mencapai USD 50 miliar menjadikannya sulit untuk dibeli, kecuali oleh miliarder atau kelompok investor besar.

Salah satu kemungkinan calon pengakuisisi TikTok adalah miliarder seperti Elon Musk, yang telah dipertimbangkan oleh pemerintah Tiongkok sebagai calon pemilik baru. Selain itu, investor seperti Frank McCourt dan Kevin O’Leary juga telah menunjukkan minat mereka untuk mengambil alih TikTok.

Baca Juga:

Kendati demikian, Perplexity AI melihat potensi besar dalam penggabungan ini, mengingat TikTok yang memiliki basis pengguna yang sangat besar serta pengembangan operasional e-commerce yang bisa menjadi peluang tambahan untuk memperkuat mesin pencari mereka. Namun, kesepakatan merger ini diperkirakan akan sulit dicapai mengingat perbedaan besar dalam ukuran dan model bisnis kedua perusahaan.

Pada Jumat (17/1/2025), Mahkamah Agung AS memutuskan untuk menutup TikTok dengan suara bulat, dengan alasan masalah keamanan nasional, yang semakin mempertegas urgensi bagi ByteDance untuk mencari solusi cepat. Namun, Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa keputusan mengenai larangan TikTok akan diserahkan kepada penggantinya.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Konflik Memanas di Kashmir: Baku Tembak India-Pakistan Terjadi 2 Hari Berturut-turut
Mengenal Fenomena Matahari Kembar di Dunia Kerja: Tantangan dan Solusinya
Real Madrid Kehilangan Tiga Pemain Saat Hadapi Celta Vigo, Skorsing Usai Kekalahan di Final Copa del Rey
Hujan Lebat Banjiri Kabupaten Cianjur, Puluhan Rumah Rusak dan Terendam
Kasus Keracunan Massal MBG di Indonesia Menjadi Sorotan Media Asing, Dapatkan Kritikan Keras
Pencarian Tiga Korban Mobil Avanza yang Terjun ke Sungai Lae Kombih Mulai Temui Titik Terang
komentar
beritaTerbaru