BREAKING NEWS
Kamis, 17 Juli 2025

Telur Picu Kolesterol Tinggi? Ini Faktanya Menurut Penelitian dan Pakar Kesehatan

Adelia Syafitri - Senin, 30 Juni 2025 15:03 WIB
156 view
Telur Picu Kolesterol Tinggi? Ini Faktanya Menurut Penelitian dan Pakar Kesehatan
Ilustrasi Olahan Telur. (foto: pixabay)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Telur menjadi salah satu sumber protein hewani yang paling digemari masyarakat.

Selain harganya yang relatif terjangkau, telur juga mudah diolah menjadi berbagai menu makanan yang lezat dan bergizi.

Namun, kekhawatiran akan kandungan kolesterol dalam telur masih menjadi perdebatan di tengah masyarakat.

Mengutip informasi dari Mayo Clinic, telur ayam memang mengandung kolesterol, khususnya pada bagian kuning telur.

Meski demikian, efek konsumsi telur terhadap peningkatan kadar kolesterol dalam darah dinilai jauh lebih kecil dibandingkan konsumsi lemak jenuh dan lemak trans.

Sejumlah penelitian dari Harvard Medical School mendukung klaim ini.

Studi berskala besar yang melibatkan ratusan ribu orang selama beberapa dekade tidak menemukan kaitan antara konsumsi satu butir telur per hari dengan peningkatan risiko serangan jantung, stroke, atau penyakit kardiovaskular lainnya.

"Konsumsi satu telur per hari dinyatakan aman bagi sebagian besar orang," tulis hasil studi yang dikutip dari Harvard.

Banyak anggapan keliru yang menyebut bahwa kuning telur menjadi penyebab utama kolesterol tinggi.

Menurut Heart Foundation, asam lemak jenuh justru memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kadar kolesterol darah daripada kolesterol dari makanan, termasuk dari kuning telur.

Namun demikian, pengaruh telur terhadap kolesterol bisa bervariasi tergantung pola makan secara keseluruhan, kondisi kesehatan individu, dan kombinasi makanan lain yang dikonsumsi bersamaan.

Para pakar menyarankan konsumsi telur dalam jumlah sedang.

Satu butir per hari masih tergolong aman bagi orang sehat.

Akan tetapi, konsumsi telur perlu diimbangi dengan pola makan rendah lemak jenuh, terutama jika dikombinasikan dengan makanan tinggi kolesterol lainnya seperti mentega, keju, bacon, atau sosis.

Untuk meminimalkan risiko kesehatan, metode pengolahan telur sangat penting.

Berikut beberapa cara yang disarankan:

- Rebus atau poach telur, bukan digoreng, untuk menghindari penambahan lemak.

- Gunakan minyak sehat jika menggoreng, seperti minyak zaitun atau minyak alpukat.

- Hindari memasak telur terlalu lama dengan suhu tinggi karena bisa mengoksidasi kolesterol dan menghasilkan senyawa berbahaya seperti oxysterol.

Telur tetap merupakan sumber protein berkualitas tinggi dan nutrisi penting seperti kolin, vitamin D, dan antioksidan.

Selama dikonsumsi dengan bijak dan diolah secara sehat, telur tidak perlu dihindari, bahkan bisa menjadi bagian dari diet seimbang.*

(cb/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru