Meski terdengar menggiurkan bagi sebagian orang, para ahli medis memperingatkan dampak serius dari operasi ini. Pasien berisiko mengalami:
- Rasa nyeri ekstrem
- Infeksi
- Kerusakan saraf
- Kehilangan fungsi otot
- Pemulihan yang sangat panjang
- Nonunion tulang (tulang tidak menyatu kembali)
Dalam kasus terburuk, pasien bisa kehilangan mobilitas permanen jika komplikasi tidak tertangani dengan baik.
Tren ini memicu kekhawatiran di kalangan komunitas kesehatan dan psikologi di Turki.
Mereka menilai meningkatnya permintaan operasi ini sebagai cermin tekanan sosial terhadap perempuan, khususnya soal standar kecantikan dan peran gender dalam relasi romantis.
"Ini bukan hanya soal medis, tapi juga fenomena sosial yang perlu dikritisi," kata Dr. Emine Karaca, psikolog sosial di Ankara.
"Ketika wanita merasa harus 'mengecilkan diri' secara harfiah untuk dicintai, itu menjadi tanda bahaya bagi kesehatan mental masyarakat."