BREAKING NEWS
Minggu, 07 September 2025

Demi Daya Tarik di Mata Pria, Wanita di Turki Rela Jalani Operasi Pemendekan Tubuh

Justin Nova - Sabtu, 06 September 2025 18:10 WIB
Demi Daya Tarik di Mata Pria, Wanita di Turki Rela Jalani Operasi Pemendekan Tubuh
Ilustrasi. (foto: mandayahospitalgroup)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN – Sebuah tren kontroversial tengah berkembang di kalangan wanita muda di Turki, khususnya mereka yang memiliki postur tubuh tinggi.

Demi meningkatkan peluang mendapatkan pasangan, sejumlah perempuan rela menjalani prosedur medis ekstrem untuk memperpendek tinggi badan mereka.

Dikenal dengan nama osteoshortening, prosedur bedah ini awalnya dikembangkan sebagai solusi untuk mengatasi ketidakseimbangan panjang tungkai.

Baca Juga:

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, operasi ini mengalami pergeseran fungsi dan justru populer sebagai cara instan "menyesuaikan diri" dengan preferensi estetika sebagian pria.

Beberapa klinik bedah ortopedi di Istanbul bahkan telah menawarkan paket khusus untuk operasi ini, lengkap dengan fasilitas pendukung seperti perawatan inap, tur kota, makan di restoran, hingga perjalanan naik perahu sebagai bagian dari proses pemulihan.

Baca Juga:

Prosedur osteoshortening dilakukan dengan memotong tulang paha (femur) atau betis (tibia) dan mengangkat sebagian struktur tulang, sebelum kemudian disatukan kembali menggunakan batang logam internal.

Dokter menyatakan prosedur ini dapat mengurangi tinggi tubuh pasien hingga 5,5 sentimeter di paha dan 3 sentimeter di betis.

Namun, ada batasan ketat. Calon pasien disyaratkan memiliki berat badan maksimal 70–75 kilogram, karena berat tubuh berlebih dapat mempersulit penyatuan tulang pascaoperasi.

Meskipun tergolong operasi besar dengan risiko medis tinggi, permintaan terus meningkat.

Menurut laporan Mail Online, sebuah rumah sakit di Istanbul mengaku telah melakukan lebih dari 10 operasi pemendekan kaki sejak tahun 2023.

Seorang dokter ortopedi yang enggan disebutkan namanya menyebut, sebagian besar pasiennya adalah wanita muda yang merasa minder dengan tinggi badan mereka dan menganggap pria akan lebih nyaman dengan pasangan bertubuh mungil.

"Mereka percaya, dengan tubuh yang lebih pendek, mereka terlihat lebih feminin dan memiliki daya tarik lebih besar di mata pria," ujarnya dikutip dari Oddity Central, Sabtu (6/9/2025).

Meski terdengar menggiurkan bagi sebagian orang, para ahli medis memperingatkan dampak serius dari operasi ini. Pasien berisiko mengalami:

- Rasa nyeri ekstrem

- Infeksi

- Kerusakan saraf

- Kehilangan fungsi otot

- Pemulihan yang sangat panjang

- Nonunion tulang (tulang tidak menyatu kembali)

Dalam kasus terburuk, pasien bisa kehilangan mobilitas permanen jika komplikasi tidak tertangani dengan baik.

Tren ini memicu kekhawatiran di kalangan komunitas kesehatan dan psikologi di Turki.

Mereka menilai meningkatnya permintaan operasi ini sebagai cermin tekanan sosial terhadap perempuan, khususnya soal standar kecantikan dan peran gender dalam relasi romantis.

"Ini bukan hanya soal medis, tapi juga fenomena sosial yang perlu dikritisi," kata Dr. Emine Karaca, psikolog sosial di Ankara.

"Ketika wanita merasa harus 'mengecilkan diri' secara harfiah untuk dicintai, itu menjadi tanda bahaya bagi kesehatan mental masyarakat."

Fenomena osteoshortening ini membuka diskusi luas tentang standar kecantikan, hak atas tubuh, dan dampak psikososial terhadap perempuan di era modern.

Sementara permintaan terus meningkat, para profesional medis dan pemerhati hak asasi manusia menyerukan pendekatan lebih bijak dan edukatif terhadap masyarakat sebelum memilih jalan operasi ekstrem demi penerimaan sosial.*

(bs/a008)

Editor
: Justin Nova
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Mengenang Bunda Teresa: Sang Pelita Cinta Kasih dari Kalkuta
Sinergi TNI-Polri dan Masyarakat Jembrana Jaga Stabilitas Melalui Operasi Yustisi di Desa Gumbrih
Hari Pelanggan Nasional 2025, Hamawas Gelar Operasi Simpatik dan Survei Kepuasan di Gerbang Tol Sinaksak
Mahasiswa Demo Tuntut Transparansi Tunjangan DPRD DKI: "Jangan Hanya Sengsarakan Rakyat!"
USU Luncurkan Program EQUITY 2025, Targetkan Internasionalisasi Kampus Lewat Riset dan Kolaborasi Global
Sri Mulyani Kucurkan Rp16 Triliun dari SAL untuk Pinjaman Koperasi Desa Merah Putih
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru