
KPK Panggil Kepala Kantor BPN Tangsel Terkait Dugaan Korupsi Lahan Tol Trans Sumatera
JAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Kepala Kantor Pertanahan (ATR/BPN) Kota Tangerang Selatan p
Hukum dan Kriminal
MYANMAR -Tragedi kemanusiaan kembali menyelimuti Myanmar. Sedikitnya 50 orang tewas dibunuh tentara Myanmar dalam serangan brutal di Desa Byai Phyu, Negara Bagian Rakhine. Serangan ini berlangsung selama dua setengah hari dan menyisakan jejak horor yang mendalam bagi para penduduk desa. Informasi ini diperoleh dari saksi mata dan pasukan pemberontak Tentara Arakan (AA).
Teror dan Penyiksaan di Desa Byai PhyuSejumlah saksi mata mengatakan bahwa penduduk desa mengalami penyiksaan yang mengerikan. Para prajurit menutup mata penduduk, memukuli mereka, menuangkan bensin ke kulit mereka, dan memaksa beberapa orang meminum urine. Kejahatan-kejahatan ini dilakukan dalam upaya mencari pendukung Tentara Arakan, kelompok perlawanan etnis yang telah menjadi salah satu kekuatan paling efektif melawan militer Myanmar.
Menurut Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) yang mewakili pemerintah sipil yang digulingkan, 51 orang berusia antara 15 hingga 70 tahun “disiksa dan dibunuh dengan kejam”. Tentara Arakan memperkirakan jumlah korban tewas lebih dari 70 orang, menjadikan ini salah satu aksi kekejaman terburuk dalam perang saudara yang telah berlangsung tiga tahun di Myanmar.
Pembantahan dari Junta MiliterDewan militer atau junta yang berkuasa membantah tuduhan tersebut, menyebut serangan mereka sebagai operasi “perdamaian dan keamanan”. Namun, saksi mata memberikan kesaksian yang berbeda. “Mereka bertanya kepada laki-laki apakah Tentara Arakan ada di desa ini,” kata seorang perempuan “Apa pun jawaban yang mereka berikan, tentara akan memukul mereka.”
Kekejaman yang Tak TerbayangkanSeorang saksi mata menceritakan bagaimana suaminya dibawa pergi oleh kendaraan militer, dan anaknya terpisah darinya. “Saya tidak tahu apakah mereka hidup atau mati,” katanya dengan tangis. Para penduduk desa dikurung di tempat terbuka selama dua hari di bawah sinar matahari tanpa makanan atau minuman yang cukup. Puluhan pria diikat, ditutup matanya, dan dibawa untuk diinterogasi. Banyak dari mereka belum kembali hingga kini.
Para penyintas menggambarkan kekejaman yang dilakukan tentara, termasuk memaksa pria yang haus untuk meminum urine mereka. “Saya mendengar suara tembakan, tetapi tidak berani melihat,” ungkap seorang perempuan yang kehilangan suami dan putranya.
Kekejaman BerlanjutLebih dari 100 serdadu menyerbu Desa Byai Phyu, yang terletak di luar Sittwe, ibu kota Negara Bagian Rakhine. Sittwe adalah benteng militer yang penting, tetapi kini terancam oleh kelompok pemberontak yang mendapat simpati dari penduduk setempat. Pria bertato yang menunjukkan dukungan terhadap Tentara Arakan menjadi sasaran kekejaman lebih lanjut, termasuk pemotongan kulit dan pembakaran dengan bensin.
Reaksi InternasionalKekejaman yang dilakukan tentara Myanmar di Byai Phyu memicu reaksi keras dari berbagai pihak. NUG berjanji untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan atas kejahatan perang ini. Tentara Arakan juga menuduh junta militer melakukan pemerkosaan beramai-ramai terhadap beberapa wanita di desa tersebut.
Situasi di RakhineDesa Byai Phyu kini masih dikuasai oleh tentara Myanmar, dengan penduduk yang tersisa diungsikan ke biara-biara Buddha di Sittwe. Laporan menyebutkan sebagian besar desa telah terbakar, dan para penduduk dilarang kembali. Isolasi dan intensitas konflik di Rakhine membuat penyelidikan independen sulit dilakukan, tetapi kesaksian para penyintas memberikan gambaran mengerikan tentang apa yang terjadi.
Seruan untuk KeadilanInsiden di Byai Phyu menambah panjang daftar kekejaman militer Myanmar terhadap etnis minoritas. Komunitas internasional didesak untuk mengambil tindakan tegas dalam mengakhiri kekerasan dan memberikan keadilan bagi korban. Sementara itu, penduduk Rakhine terus hidup dalam ketakutan dan ketidakpastian, berharap dunia akan memperhatikan penderitaan mereka.
(N/014)
JAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Kepala Kantor Pertanahan (ATR/BPN) Kota Tangerang Selatan p
Hukum dan KriminalJAKARTA Pernikahan Clara Shinta dengan Muhammad Alexander Assad yang baru berlangsung sejak Agustus 2025, kini tengah diterpa kabar kere
EntertainmentTANJUNGBALAI Peristiwa mengejutkan terjadi di salah satu sekolah swasta di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara. adsenseSeorang siswi ber
PeristiwaKAMPAR Ikatan Mahasiswa Mandailing Natal (Ima Madina) Pekanbaru berhasil menggelar kegiatan Orientasi dan Perkenalan Anggota Baru (OPERT
PendidikanLABUHANBATU SELATAN Sebuah bus milik Perusahaan Otobus (PO) Antar Lintas Sumatera (ALS) mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Lintas Sum
PeristiwaDELI SERDANG Pemerintah Kabupaten Deli Serdang akan melakukan revitalisasi terhadap Kantor Bupati Deli Serdang di penghujung tahun 2025.
PemerintahanTAPTENG Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Wahyu Endrajaya, memimpin langsung upacara bendera di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 S
NasionalSIMALUNGUN Jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Raya dengan Kecamatan Raya Kahean di Kabupaten Simalungun terputus akibat longsor
PeristiwaJAKARTA Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan komitmennya terhadap penegakan hukum yang adil dan berkeadilan sosial. adsenseIa
NasionalTAPANULI SELATAN Menanggapi pemberitaan yang menyebut Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) lamban dalam menangani kasus dugaan perusakan pag
Nasional