BREAKING NEWS
Kamis, 17 Juli 2025

21 April Hari Kartini, Kenali Sejarah dan Perjalanannya

BITVonline.com - Sabtu, 20 April 2024 10:30 WIB
143 view
21 April Hari Kartini, Kenali Sejarah dan Perjalanannya
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BITVONLINE.COM -Minggu (21/4/2024) merupakan hari yang istimewa bagi Indonesia karena memperingati Hari Kartini, salah satu pahlawan nasional yang memiliki peran penting dalam memajukan kehidupan wanita di Indonesia. Setiap tahun, momentum ini menjadi kesempatan untuk mengenang jasa dan perjuangan Raden Ajeng Kartini (R.A. Kartini), seorang tokoh yang gigih dalam menghadirkan perubahan bagi kaum wanita di masa lampau.

Keberadaan Hari Kartini tidak sekadar simbol perayaan semata, tetapi merupakan refleksi dari perjalanan hidup seorang Kartini yang penuh inspirasi. Raden Ajeng Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 di Kota Jepara, Jawa Tengah, dari keluarga bangsawan Raden Mas Sosroningrat dan Mas Ajeng Ngasirah.

Meski terlahir dari kalangan bangsawan, Kartini menunjukkan semangatnya dalam mengejar ilmu. Pendidikan formalnya dimulai di Europesche Lagere School (ELS), yang kini setara dengan Sekolah Dasar (SD). Di sana, Kartini mampu meningkatkan kemampuan bahasa Belandanya, yang pada masa itu menjadi bahasa pengantar.

Namun, impian Kartini untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi terhalang oleh tradisi dan norma-norma sosial pada masanya. Sang Ayah menolak langkahnya untuk terus bersekolah, memaksanya mengikuti aturan adat yang mengharuskannya menjadi seorang putri bangsawan yang taat terhadap tradisi.

Meskipun demikian, semangat Kartini dalam memajukan perempuan tak terpadamkan. Di rumahnya, Kartini menghabiskan waktu dengan membaca dan menggali ilmu. Ia juga mengajak teman-temannya untuk belajar menulis dan memperoleh pengetahuan lainnya.

Dengan kepeduliannya terhadap pendidikan dan emansipasi wanita, Kartini merintis jalan untuk perubahan. Ia menulis surat kepada tokoh penting saat itu, seperti Mr. J.H Abendanon, memohon bantuan dan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke Belanda. Meskipun tidak berhasil mewujudkannya karena dinikahkan dengan Raden Adipati Joyodiningrat, Kartini tetap berjuang dalam ranah yang ia miliki.

Setelah menikah, Kartini tetap memperjuangkan pendidikan dan emansipasi wanita. Ia mendirikan sekolah wanita di Rembang dan memberi perhatian khusus pada masalah emansipasi wanita di masanya. Namun, takdir berkata lain, Kartini meninggal dunia pada usia yang masih sangat muda, 25 tahun, meninggalkan warisan perjuangan yang abadi.

Hari Kartini bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga momentum untuk terus meneruskan semangat perubahan dan perjuangan yang ditinggalkan oleh seorang Kartini. Di era yang semakin modern ini, pesan-pesan Kartini tentang pendidikan, kesetaraan, dan peran wanita dalam masyarakat masih relevan dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Kita diajak untuk tidak hanya mengenang sejarah, tetapi juga mengambil hikmah dan meneladani semangat perjuangan Kartini dalam membawa perubahan positif bagi bangsa. Semoga semangat Kartini terus membara di hati setiap wanita Indonesia untuk terus maju dan berkembang.

(K/09)

Tags
komentar
beritaTerbaru