
Belajar dari Tragedi 2003, Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
LANGKAT Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana sejak dini di kawasan wi
Pariwisata
JAKARTA – Majalah bisnis internasional Forbes kembali merilis daftar terbaru orang terkaya di Indonesia menjelang akhir Januari 2025. Dalam daftar Forbes Indonesia’s 50 Richest, konglomerat pemilik emiten energi baru terbarukan (EBT) PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), Prajogo Pangestu, kembali menduduki posisi pertama orang terkaya di Indonesia per Rabu (29/1/2025).
Kekayaan bersih Prajogo Pangestu tercatat mencapai US$ 45,3 miliar atau setara Rp 732,5 triliun (asumsi kurs Rp 16.170/US$). Dengan nilai tersebut, Prajogo berhasil menyalip dua konglomerat lainnya, yakni pemilik Bayan Group, Low Tuck Kwong, serta pemilik Djarum Group, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono.
Low Tuck Kwong berada di posisi kedua dengan kekayaan sebesar US$ 28,4 miliar atau sekitar Rp 459,23 triliun. Sementara itu, duo Hartono harus puas berada di posisi ketiga dan keempat dengan kekayaan masing-masing US$ 23,2 miliar dan US$ 22,3 miliar. Kekayaan Prajogo Pangestu tidak bertambah begitu saja.
Ia memiliki beberapa sumber kekayaan utama yang berasal dari saham di sejumlah perusahaan milik Barito Group, seperti PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan PT Petrosea Tbk (PTRO). Nama Prajogo sempat menjadi sorotan di pasar modal setelah muncul rumor bahwa ia menjadi pembeli mayoritas dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU).
Rumor tersebut berkembang karena adanya keterkaitan kepemilikan antara RATU, yang merupakan anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), dengan PTRO, yang dimiliki oleh CUAN melalui PT Kreasi Jasa Persada. Spekulasi ini semakin kuat karena adanya keterlibatan pengusaha Happy Hapsoro dalam struktur kepemilikan perusahaan tersebut. Meski demikian, manajemen perusahaan terkait telah membantah rumor bahwa Prajogo menjadi anchor buyer dalam IPO RATU.
Sumber utama kekayaan Low Tuck Kwong berasal dari kepemilikannya di PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Ia memiliki 13.386.397.570 lembar saham BYAN atau sekitar 40,16% dari total saham yang beredar. Sementara itu, kekayaan duo Hartono bukan berasal dari Djarum, melainkan dari kepemilikan saham mereka di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Keduanya masih menjadi pemegang saham pengendali di bank terbesar di Indonesia tersebut.
Selain itu, mereka juga memperoleh pendapatan dari PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui dua perusahaan investasi, yakni PT Sapta Adhikari Investama dan PT Dwimuria Investama Andalan. Dengan pergeseran posisi ini, peta persaingan konglomerat terkaya di Indonesia kembali mengalami perubahan yang cukup signifikan di awal tahun 2025.(CNC)
(CHRISTIE)
LANGKAT Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana sejak dini di kawasan wi
PariwisataDENPASAR Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan apresiasinya terhadap transformasi Posyandu yang kini menjalankan 6 Standar Pelayanan M
PemerintahanJAKARTA Sejumlah relawan dari Komunitas Jaga Ginjal Indonesia melakukan kunjungan kemanusiaan ke beberapa rumah sakit yang merawat pasie
KesehatanLANGKAT Masyarakat Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat patut Bahagia. Ini setelah Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menjaw
PemerintahanMEDAN Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mengalami kenaikan pada perdagangan hari ini, Sabtu (27/9/2025).
EkonomiJAKARTA Pemerintah Belanda secara resmi menyerahkan kembali Koleksi Dubois, termasuk fosil manusia purba Pithecanthropus Erectus (sekara
Seni dan BudayaJAKARTA Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa penangkapan terhadap Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen Risma
Hukum dan KriminalMEDAN Harga sejumlah komoditas pangan di tingkat konsumen nasional masih menunjukkan pergerakan yang bervariasi, dengan beberapa di anta
EkonomiJAKARTA Badan Gizi Nasional (BGN) merespons kritik tajam yang dilontarkan ahli gizi komunitas dr Tan Shot Yen terkait pemilihan menu dal
KesehatanJAKARTA Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah menuai sorotan tajam setelah ribuan siswa di berbagai daerah menga
Kesehatan