BREAKING NEWS
Sabtu, 19 Juli 2025

Tragedi Kematian Mantan Pegawai Boeing yang Membeberkan Isu Standar Produksi

BITVonline.com - Selasa, 12 Maret 2024 02:34 WIB
121 view
Tragedi Kematian Mantan Pegawai Boeing yang Membeberkan Isu Standar Produksi
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

WASHINGTON DC -Sebuah bayangan kelam menyelimuti industri penerbangan Amerika Serikat (AS) dengan kematian tragis seorang mantan karyawan Boeing, John Barnett. Dikenal sebagai pahlawan yang berani mengangkat isu-isu kualitas produksi, Barnett kini telah menjadi korban dari suara yang ia upayakan untuk didengar. Selasa lalu, berita mengenai kematian pria 62 tahun ini mengguncang dunia penerbangan.

Barnett, seorang veteran yang telah mengabdi selama 32 tahun di Boeing sebelum pensiun pada 2017, menjadi sorotan publik karena keberaniannya menyuarakan keprihatinannya mengenai standar produksi perusahaan tempatnya bekerja. Namun, pada Senin, 9 Maret, ia ditemukan tewas dalam keadaan diduga bunuh diri, meninggalkan pertanyaan besar di benak banyak pihak.

Sejak tahun 2010, Barnett bertugas sebagai manajer kualitas di pabrik Boeing di North Charleston yang memproduksi 787 Dreamliner, sebuah pesawat revolusioner dalam penerbangan jarak jauh. Namun, jauh dari kilauan teknologi modern, di balik tirai produksi tersebut, terkuak kisah kelam yang dipaparkan oleh Barnett.

Barnett telah memberikan bukti dalam gugatannya terhadap Boeing, yang menunjukkan kegagalan dalam memenuhi standar keselamatan. Ia mengklaim bahwa para pekerja, di bawah tekanan yang tak terbendung, sengaja memasang suku cadang di bawah standar pada pesawat yang sedang diproduksi, dalam upaya untuk memenuhi target produksi yang ketat.

Lebih dari itu, Barnett juga menyoroti masalah serius terkait sistem oksigen pesawat, di mana ia mengungkapkan bahwa satu dari empat masker pernapasan dalam kondisi darurat tidak akan berfungsi. Kekhawatiran tersebut diabaikan oleh manajemen Boeing, meskipun tinjauan dari Federal Aviation Administration (FAA) pada tahun 2017 membenarkan beberapa kekhawatiran Barnett.

Tak hanya itu, Barnett juga menyinggung masalah pengelolaan komponen di pabrik, yang menyebabkan komponen yang rusak hilang dan bahkan digunakan kembali dalam pesawat yang sedang dalam proses perakitan.

Reaksi dari Boeing sendiri terhadap tuduhan-tuduhan ini terbilang bervariasi. Meskipun perusahaan membantah secara tegas, tinjauan dari FAA menunjukkan sejumlah kejanggalan yang tidak dapat diabaikan. Ini membuka luka lama terkait kontrol mutu dan kepatuhan terhadap standar keselamatan yang telah lama dipertanyakan.

Kematian tragis Barnett terjadi di tengah-tengah situasi ketat yang melingkupi Boeing dan pemasok utamanya, Spirit Aerosystems. Insiden-insiden sebelumnya, seperti lepasnya pintu darurat pada pesawat Boeing 737 Max pada awal Januari, menambahkan catatan kelam dalam sejarah keselamatan penerbangan.

FAA, lembaga yang bertugas mengawasi keselamatan penerbangan di AS, telah menemukan beberapa pelanggaran serius dalam audit terhadap perusahaan tersebut, menimbulkan pertanyaan serius terkait prioritas perusahaan yang seharusnya mengutamakan keselamatan penumpang.

Sementara keluarga dan teman-teman John Barnett berduka atas kehilangan yang mendalam, dunia penerbangan kembali dihadapkan pada pilihan sulit: antara memperjuangkan profitabilitas atau mengutamakan keselamatan. Dan dalam gelombang perdebatan ini, nama John Barnett akan terus mengingatkan kita akan pentingnya mendengarkan suara-suara yang mengemukakan kekhawatiran demi keselamatan bersama.

Kematian Barnett bukanlah akhir dari kisah ini, melainkan awal dari perjalanan panjang menuju keselamatan yang lebih baik dalam industri penerbangan AS. Semoga kepergiannya menjadi pemicu untuk perubahan yang lebih baik, di mana keselamatan menjadi prioritas utama di atas segalanya.

(K/09)

Tags
komentar
beritaTerbaru