Para Menlu ASEAN Sepakat Untuk Lanjutkan Hasil Keketuaan RI di KTT ASEAN Laos 2024

LUANG PRABANG – Para Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN telah mencapai kesepakatan penting dalam pertemuan Retreat Menteri Luar Negeri ASEAN di Luang Prabang, Laos, pada Sabtu (29/1), yang menjadi titik tolak penting untuk KTT ASEAN 2024 yang akan diadakan di Laos pada bulan Oktober mendatang. Pertemuan ini merupakan pertemuan pertama tingkat Menlu di bawah keketuaan Laos, yang memutuskan untuk melanjutkan hasil-hasil keketuaan Indonesia tahun sebelumnya.

Salah satu poin penting yang disepakati adalah dukungan terhadap Palestina, yang tetap menjadi perhatian utama bagi ASEAN. Kesepakatan ini menunjukkan komitmen bersama untuk mendorong perdamaian dan keadilan di wilayah tersebut. Selain itu, pertemuan juga menggarisbawahi pentingnya pengarusutamaan agenda maritim di ASEAN untuk memperkuat stabilitas dan kerja sama di kawasan, termasuk pengembangan blue economy dan penyelenggaraan ASEAN Maritime Forum (AMF)/Expanded ASEAN Maritime Forum (EAMF).

Selain itu, pertemuan juga mengkonfirmasi kelanjutan implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dan kesepakatan untuk membahas lebih lanjut Concept Note on AOIP-based Comprehensive Regional Architecture yang diajukan oleh Indonesia.

Baca Juga:

• Mendiktisaintek: Negara Maju Gemar Membaca, Negara Berkembang Gemar Menonton
• Mahasiswa Geruduk Kejari Padangsidimpuan, Desak Tangkap Aktor Utama Korupsi ADD 2023

Tidak hanya itu, para Menlu ASEAN juga mendukung rencana Trilateral Summit antara China, Jepang, dan Korea Selatan. Terkait situasi di Palestina, mereka menyatakan keprihatinan dan mendesak untuk menghentikan kekerasan serta mengadakan gencatan senjata di Gaza, sambil menegaskan dukungan terhadap solusi dua negara dan menyerukan agar Israel mematuhi keputusan Mahkamah Internasional terkait Gaza.

Pertemuan juga memberikan perhatian khusus terhadap situasi di Myanmar, dengan Indonesia menyambut baik komitmen ulang para Menlu ASEAN untuk menggunakan 5-Point Consensus (5PC) sebagai pedoman utama dalam upaya ASEAN untuk membantu Myanmar keluar dari krisis. Selain itu, Indonesia juga telah menyerahkan semua catatan penanganan isu Myanmar selama keketuaan Indonesia tahun lalu kepada Laos sebagai ketua tahun ini.

Baca Juga:

• Pemkab Padang Lawas Utara Gelar Musrenbang RKPD 2026, Fokuskan Lima Program Strategis Daerah
• Aksi Unjuk Rasa Memanas, Aktivis Desak Kejari Sungai Penuh Usut Dugaan Korupsi Kades Pelayang Raya

Dalam konteks ini, Indonesia menyatakan kesiapannya untuk berkontribusi melalui mekanisme troika, yang diharapkan tidak hanya terbatas pada konsultasi tetapi juga mencakup koordinasi bantuan kemanusiaan dan memfasilitasi dialog yang inklusif.

Pertemuan AMM Retreat terbagi menjadi dua sesi, yakni Sesi I yang membahas prioritas Laos sebagai ketua ASEAN dan tindak lanjut dari KTT sebelumnya, termasuk implementasi 5PC, serta Sesi II yang membahas situasi kawasan dan internasional.

Secara keseluruhan, pertemuan ini menandai komitmen ASEAN untuk memperkuat kerja sama regional dalam menanggapi tantangan kawasan dan global, sambil memperkuat peran dan kehadiran ASEAN di tingkat internasional.

(A/08)

Mendiktisaintek: Negara Maju Gemar Membaca, Negara Berkembang Gemar Menonton

Mahasiswa Geruduk Kejari Padangsidimpuan, Desak Tangkap Aktor Utama Korupsi ADD 2023

Pemkab Padang Lawas Utara Gelar Musrenbang RKPD 2026, Fokuskan Lima Program Strategis Daerah

Aksi Unjuk Rasa Memanas, Aktivis Desak Kejari Sungai Penuh Usut Dugaan Korupsi Kades Pelayang Raya

Wali Kota Sungai Penuh Tak Hadir Temui Demonstran, Massa Kecewa: Kenapa Menghindar?

Menhan RI Apresiasi Kodam Iskandar Muda atas Penyelenggaraan Program SPPI di Aceh: Cetak Agen Perubahan Bangsa