BREAKING NEWS
Minggu, 22 Juni 2025

Sekjen PBB Turun Tangan Usai AS Setop Dana Badan Pengungsi Palestina Atas Tudingan Israel Terhadap UNRWA

BITVonline.com - Selasa, 30 Januari 2024 02:58 WIB
25 view
Sekjen PBB Turun Tangan Usai AS Setop Dana Badan Pengungsi Palestina Atas Tudingan Israel Terhadap UNRWA
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

NEW YORK – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, akan mengadakan pertemuan penting pekan ini dengan negara-negara donor utama bagi Badan Bantuan dan Pekerjaan untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Pertemuan tersebut diadakan di tengah krisis pendanaan yang dipicu oleh tuduhan Israel terhadap sebagian karyawan UNRWA yang diduga terlibat dalam serangan pada 7 Oktober.

Dilansir oleh Anadolu Agency pada Selasa, 30 Januari 2024, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, menyatakan bahwa Guterres akan menjadi tuan rumah pertemuan tersebut di markas besar PBB di Kota New York pada Selasa sore.

Meskipun detail-detail khusus mengenai agenda Guterres dalam pertemuan dengan pimpinan UNRWA dan pemimpin-pemimpin regional masih belum diungkapkan, situasi ini jelas sangat memprihatinkan. Sekitar separuh dari para donor utama UNRWA telah menghentikan pendanaan mereka.

Baca Juga:

Dujarric menekankan peran penting UNRWA dalam melayani jutaan orang di Gaza, Yerusalem Timur, Yordania, Lebanon, dan Suriah, yang menyoroti nasib suram mereka yang mengandalkan bantuan UNRWA.

Selain pertemuan ini, Dujarric juga mencatat pembicaraan terbaru Guterres dengan utusan AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, pada pagi hari Senin, setelah Washington menangguhkan kontribusinya kepada UNRWA.

Baca Juga:

Dengan lebih dari 13.000 karyawan di Gaza, UNRWA menghadapi tuduhan serius dari Israel, yang menuduh sekitar 12 individu terlibat dalam serangan tersebut. UNRWA merespons dengan mengakhiri kontrak dengan beberapa karyawan yang terlibat dalam tuduhan tersebut.

Penghentian pendanaan oleh setidaknya 12 negara, termasuk Jerman, Swiss, Italia, Kanada, Finlandia, Australia, Inggris, Belanda, AS, Prancis, Austria, dan Jepang, telah menimbulkan dampak besar bagi UNRWA, yang didirikan pada tahun 1949 untuk membantu pengungsi Palestina di Timur Tengah.

Peristiwa-peristiwa ini terjadi di tengah konflik berkelanjutan Israel di Jalur Gaza, dengan Pengadilan Internasional mengeluarkan keputusan sementara yang mendukung klaim Afrika Selatan bahwa tindakan Israel merupakan genosida. Pengadilan itu mendesak Israel untuk menghentikan penghalangan terhadap pengiriman bantuan ke Gaza dan memperbaiki situasi kemanusiaan.

UNRWA telah memulai penyelidikan menyeluruh terhadap tuduhan tersebut, menegaskan komitmennya untuk menanggapi masalah tersebut dengan serius. Sementara itu, Israel terus melanjutkan serangannya di Gaza, mengabaikan keputusan sementara Pengadilan Internasional. Dampak konflik ini sangat besar, dengan lebih dari 26.637 korban Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta 65.387 lainnya terluka sejak 7 Oktober.

Akibat serangan udara Israel, 85% populasi Gaza menjadi pengungsi, mengalami kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Selain itu, 60% infrastruktur wilayah tersebut rusak atau hancur, menurut perkiraan PBB.

Sementara itu, Israel memperkirakan ada 1.200 korban tewas dalam serangan Hamas pada Oktober 2023.

Situasi tetap sangat tidak stabil, dengan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk dan upaya diplomatik yang sedang dilakukan untuk mengatasi kekurangan pendanaan bagi UNRWA di tengah eskalasi ketegangan di wilayah tersebut.

(A/08)

Tags
beritaTerkait
Cak Imin Kenakan Wastra Nusantara di Dusun Bambu: “Bangga Buatan Anak Negeri”
Babak 8 Besar MSJC Sumut Berkah 2025 Dimulai, Persaingan Kian Sengit Menuju Final
Pendaki Asal Brasil Terjatuh ke Danau Segara Anak, Tim SAR Kerahkan Operasi Pencarian Ekstra Ketat
Polsek Sungai Gelam Bekuk Pencuri Kabel PLN di Muaro Jambi, Barang Bukti 140 Meter Kabel Diamankan
Spesialis Curanmor Antar Kabupaten Ditembak, Polsek Medan Tembung Berhasil Ungkap 6 TKP
Polda Sumut Pastikan Pesawat Saudia Airlines SV-5688 Aman dari Ancaman Bom
komentar
beritaTerbaru