JAKARTA -Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto berencana membentuk 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih sebagai langkah strategis dalam menjaga kesejahteraan petani di seluruh Indonesia, terutama dalam menjaga harga gabah agar tetap stabil.
Rencana ini merupakan bagian dari upaya besar pemerintah untuk memperkuat perekonomian pedesaan.
Arief menjelaskan bahwa pembentukan koperasi desa ini akan menjadi cara efektif dalam menghindari penurunan harga gabah yang dapat merugikan petani.
"Dengan koperasi desa ini, gabah yang dihasilkan petani akan diserap dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, sehingga tidak ada lagi harga gabah yang jatuh," kata Arief saat meninjau harga pangan di Pasar Johar Baru, Jakarta,Rabu (5/3/2025).
Hal ini juga diharapkan dapat mempercepat distribusi produk pertanian dan memberikan dampak positif bagi sektor pertanian nasional.
Pemerintah sendiri sudah menetapkan harga pembelian gabah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram untuk masa panen raya 2025.
Kebijakan ini berlaku untuk pembelian oleh pemerintah maupun penggilingan swasta di seluruh Indonesia.
Kemenkop Dukung Penuh Pembentukan Kop Des Merah Putih Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Budi Arie Setiadi, mendukung penuh rencana pembentukan 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih.
Menurutnya, koperasi ini akan menjadi motor penggerak ekonomi di desa dengan menciptakan lapangan kerja dan memperbaiki sistem distribusi barang yang seringkali merugikan produsen dan konsumen.
"Melalui koperasi desa, kami ingin menggerakkan perekonomian dari level desa, mulai dari penciptaan lapangan kerja hingga pengelolaan produk desa," jelas Budi Arie.
Koperasi ini juga akan memperkuat distribusi pupuk bersubsidi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan secara menyeluruh.
Tiga Pendekatan Pengembangan Koperasi Desa Dalam implementasinya, Kop Des Merah Putih akan menggunakan tiga pendekatan utama, yaitu: membangun koperasi baru, merevitalisasi koperasi yang sudah ada, dan mengembangkan koperasi yang telah berjalan dengan lebih efisien.
Budi Arie juga menekankan pentingnya koperasi untuk menyerap hasil produksi dari 64 ribu kelompok tani yang siap bergabung.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap dapat menciptakan ekonomi desa yang lebih tangguh dan mendukung kestabilan harga pangan di seluruh Indonesia.