"Pendidikan profesi dokter spesialis di rumah sakit sekarang sudah kita mulai. Ini untuk menjawab persoalan sistem yang kita anggap terlalu mahal dan eksklusif," tegas Budi.
Sebagai pembanding, Budi mengungkap bahwa Inggris mampu mencetak hingga 6.000 dokter spesialis per tahun, sementara Indonesia hanya 2.700, meski jumlah penduduk Indonesia lima kali lebih besar.