BREAKING NEWS
Jumat, 20 Juni 2025

YLBHI Kecam Brutalitas Polisi saat Aksi May Day di Semarang, 18 Mahasiswa Ditangkap

Justin Nova - Jumat, 02 Mei 2025 08:43 WIB
230 view
YLBHI Kecam Brutalitas Polisi saat Aksi May Day di Semarang, 18 Mahasiswa Ditangkap
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SEMARANG -Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengecam keras tindakan represif aparat kepolisian dalam menangani aksi unjuk rasa Hari Buruh (May Day) yang digelar di Semarang, Jawa Tengah, pada Kamis (1/5).

YLBHI menyebut polisi menembakkan gas air mata dan meriam air ke arah massa aksi yang terdiri dari buruh dan mahasiswa, bahkan hingga melakukan pengejaran ke dalam kampus Universitas Diponegoro (Undip) Pleburan.

"Brutalitas dan represivitas yang dilakukan aparat kepolisian dengan menembakkan gas air mata, water cannon, hingga pemukulan terhadap massa aksi sangat kami kecam.

Baca Juga:

Mereka bahkan mengejar hingga ke dalam kampus," tulis YLBHI dalam keterangan resminya.

Aksi kekerasan tersebut terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Akibatnya, sejumlah peserta mengalami sesak napas dan luka-luka. Sebanyak 18 mahasiswa dilaporkan ditangkap dan dibawa ke Mapolrestabes Semarang.

Baca Juga:

YLBHI juga mengungkapkan bahwa beberapa korban mengalami pemukulan, dan ada mahasiswa yang harus dirawat di rumah sakit.

Tak hanya itu, YLBHI melaporkan adanya pengepungan terhadap kampus Undip Pleburan oleh aparat kepolisian dan ratusan orang yang diduga preman. Sekitar 400 mahasiswa disebut sempat berlindung di dalam kampus karena situasi mencekam.

"Kami mendesak pembebasan semua kawan-kawan yang ditangkap dan dihentikannya pengepungan terhadap kampus. Pecat Kapolrestabes Semarang yang bertanggung jawab atas tindakan represif ini," lanjut pernyataan YLBHI.

Di sisi lain, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Arianto, menyampaikan bahwa polisi hanya mengamankan kelompok yang dianggap mengganggu ketertiban. Ia menyebut kelompok tersebut sebagai kelompok anarko yang melakukan tindakan anarkis.

"Ada pembakaran, pelemparan terhadap petugas. Maka dibubarkan secara terukur sesuai SOP," jelas Arianto.

Ia juga menegaskan bahwa aksi buruh yang resmi telah diterima Gubernur Jawa Tengah berjalan dengan tertib. Ketegangan disebut baru terjadi setelah kelompok mahasiswa dan anarko bergabung dalam unjuk rasa tambahan.

Insiden ini menambah daftar panjang dugaan pelanggaran HAM dan kebebasan berpendapat di ruang publik. Sejumlah organisasi masyarakat sipil mendesak investigasi independen atas kekerasan yang terjadi.*

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
Tiga Mahasiswa Dibekuk Paspampres Saat Kritik Gibran di Blitar, Polisi: Sudah Dipulangkan
Bentangkan Poster Kritik Saat Kunjungan Gibran, Mahasiswa PMII Blitar Dihalau Paspampres
Anaknya Dituduh Provokator Demo May Day, Herlina: Saya Ajarkan Dia Cinta Tanah Air
Demo di Dinkes Medan, FBPK Desak Walikota Copot Direktur RSUD Bachtiar Djafar
Demonstran Anarkis Ditangkap Saat May Day di Bandung, Positif Konsumsi Obat Keras dan Bawa Senjata Tajam
Tim Advokasi Ungkap Luka Lebam dan Baret pada Mahasiswa May Day Semarang
komentar
beritaTerbaru