BREAKING NEWS
Kamis, 19 Juni 2025

Presiden Prabowo Usulkan Marsinah Jadi Pahlawan Nasional: Simbol Perjuangan Kaum Buruh Indonesia

Justin Nova - Jumat, 02 Mei 2025 11:38 WIB
221 view
Presiden Prabowo Usulkan Marsinah Jadi Pahlawan Nasional: Simbol Perjuangan Kaum Buruh Indonesia
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Dalam peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang digelar di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Kamis (1/5/2025), Presiden Prabowo Subianto secara mengejutkan menyatakan dukungannya untuk mengusulkan Marsinah sebagai pahlawan nasional.

Marsinah adalah seorang aktivis buruh perempuan yang tewas secara tragis pada tahun 1993 karena perjuangannya membela hak-hak buruh. Hingga kini, kasus kematiannya belum pernah sepenuhnya terungkap.

"Asal seluruh pimpinan buruh, mewakili kaum buruh, sepakat, saya akan mendukung Marsinah jadi pahlawan nasional," tegas Presiden Prabowo dalam pidatonya.

Baca Juga:

Siapa Marsinah?

Marsinah adalah seorang buruh asal Nganjuk, Jawa Timur, yang lahir pada 10 April 1969. Ia bekerja di PT Catur Putra Surya (CPS), sebuah pabrik arloji di Porong, Sidoarjo.

Baca Juga:

Semasa hidupnya, Marsinah dikenal sebagai sosok vokal yang memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan buruh. Ia aktif dalam kegiatan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dan menjadi motor penggerak perjuangan buruh di pabrik tempatnya bekerja.

Kisah hidup Marsinah penuh dengan pengorbanan. Ia pernah hidup dalam kesulitan ekonomi, bekerja di pabrik plastik, bahkan berjualan nasi bungkus seharga Rp 150 demi menyambung hidup.

Namun, keterbatasan itu tidak membuatnya gentar bersuara.

Perjuangan yang Berujung Tragedi

Pada Mei 1993, ketika pemerintah mengimbau pengusaha menaikkan gaji pokok buruh sebesar 20%, PT CPS menolak menaati kebijakan tersebut. Bersama rekan-rekannya, Marsinah turut memimpin aksi mogok kerja dan menyampaikan 12 tuntutan kepada perusahaan, termasuk kenaikan upah harian dan tunjangan absen.

Aksi tersebut memicu intervensi aparat militer. Pada 5 Mei 1993, 13 buruh ditangkap oleh Kodim Sidoarjo, dan Marsinah yang sempat mencari keberadaan mereka kemudian hilang.

Empat hari kemudian, jasadnya ditemukan di Nganjuk dalam kondisi mengenaskan. Ia diduga disiksa, diperkosa, dan dibunuh. Ada pula laporan medis yang menyatakan Marsinah tewas akibat tembakan senjata api.

Pengusutan yang Mandek, Keadilan yang Tak Pernah Datang

Kasus Marsinah sempat menggemparkan publik. Delapan petinggi PT CPS ditangkap dan dijatuhi hukuman, termasuk pemiliknya Yudi Susanto. Namun dalam proses banding, semua terdakwa dibebaskan oleh Mahkamah Agung.

Tidak ada satu pun pelaku pembunuhan Marsinah yang benar-benar dipastikan bersalah atau dijatuhi hukuman tetap.

Meskipun saat itu Presiden Soeharto telah memerintahkan pengusutan tuntas, kasus ini tak pernah benar-benar selesai. Hingga kini, kecurigaan terhadap keterlibatan aparat militer dalam penghilangan dan pembunuhan Marsinah masih menjadi perdebatan di kalangan aktivis dan masyarakat sipil.

Marsinah Sebagai Simbol dan Inspirasi

Meski kebenaran hukum belum ditegakkan, nama Marsinah tetap hidup dalam ingatan kolektif rakyat Indonesia, khususnya kaum buruh. Ia dikenang sebagai simbol perjuangan tanpa pamrih, keberanian melawan ketidakadilan, dan keberanian perempuan yang menantang sistem yang menindas.

Marsinah pernah menerima Penghargaan Hak Asasi Manusia Yap Thiam Hien secara anumerta dan kisah hidupnya telah diangkat dalam berbagai karya sastra, film dokumenter, serta seni pertunjukan. Taman Monumen Marsinah juga direncanakan akan dibangun di tanah kelahirannya, Nganjuk, sebagai penghormatan abadi terhadap perjuangannya.

Prabowo Dukung Usulan Buruh, Kemensos Siap Fasilitasi

Usulan menjadikan Marsinah sebagai pahlawan nasional awalnya muncul dari sejumlah pimpinan serikat buruh yang menyampaikan aspirasi mereka kepada Presiden Prabowo. Prabowo pun langsung merespons dengan menyatakan bahwa ia siap mendukung usulan tersebut jika ada kesepakatan luas dari kalangan buruh.

"Saya tanya, kalian ada saran enggak? Coba kalian berembuk, usulkan pahlawan dari kaum buruh," kata Prabowo saat berdialog dengan buruh.

Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menegaskan bahwa Kementerian Sosial RI siap memfasilitasi proses pengusulan Marsinah menjadi pahlawan nasional, sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

"Termasuk usulan Bapak Presiden Prabowo Subianto yang mengusulkan Marsinah, seorang pejuang buruh perempuan yang sudah mengorbankan jiwa raganya untuk membela kepentingan buruh," kata Agus Jabo.

Arah Baru Pengakuan Negara terhadap Perjuangan Rakyat

Dukungan langsung dari Presiden menjadi angin segar bagi keluarga Marsinah, aktivis buruh, dan kelompok masyarakat sipil yang telah lama memperjuangkan agar negara mengakui pengorbanan Marsinah secara resmi.

Jika disetujui, Marsinah akan menjadi pahlawan nasional perempuan pertama dari kalangan buruh, sekaligus menjadi pengakuan negara atas sejarah kelam pelanggaran HAM terhadap aktivis pekerja.

Penutup

Hampir 32 tahun sejak kepergiannya, nama Marsinah masih bergema. Kini, perjuangan itu mendapat tempat di istana negara. Sejarah mencatat, namun bangsa yang beradab adalah bangsa yang berani mengakui, memberi keadilan, dan menghormati mereka yang telah berkorban demi kebenaran dan kesejahteraan rakyat.*

(km/J006)

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
Presiden Prabowo Hormat di Makam Korban Perang Dunia II di Rusia, Simbol Penghargaan dan Diplomasi
Prabowo Resmi Bubarkan Satgas Saber Pungli Lewat Perpres Nomor 49 Tahun 2025
Presiden Prabowo dan Menlu Sugiono Awasi Ketat Situasi Timur Tengah, Perlindungan WNI Siap Diperkuat
Buruknya Komunikasi Pusat-Daerah di Balik Kisruh Empat Pulau Aceh
ICMI Aceh : Pelajaran Penting dari Kebijakan Presiden Prabowo
Rektor UNMUHA, Ketua ICMI, dan Tokoh Singkil Apresiasi Keputusan Presiden Prabowo Kembalikan 4 Pulau ke Aceh
komentar
beritaTerbaru