Komandan Satgas 700/WYC, Letkol Inf Geraldo Tabasonda, menyambut baik kehadiran Minanggeng dan menyampaikan apresiasi atas keterlibatan para tokoh adat dalam mendukung proses damai di Papua.
"Saya harap teman-teman Minanggeng Murib yang saat ini masih berada di hutan dapat kembali ke pangkuan NKRI untuk membangun Papua yang damai," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/5/2025).
Dalam suasana khidmat, Minanggeng dengan tegas melepaskan atribut OPM yang dikenakannya, lalu mencium bendera Merah Putih sebagai tanda kesetiaan kepada Indonesia.
Sebagai seorang Nasrani, ia mengucapkan ikrar dengan keyakinan tulus untuk meninggalkan masa lalu dan memulai kehidupan baru.
Minanggeng mengungkapkan harapannya untuk hidup seperti warga lainnya. Ia berencana menjadi tukang kebun dan peternak, serta menikah dengan seorang gadis demi membangun keluarga yang damai dan harmonis.
"Saya ingin hidup damai, menjadi petani dan peternak, menikah, dan membangun keluarga. Saya lelah hidup dalam pelarian dan perpecahan," ujar Minanggeng dalam pernyataannya.
Aksi Minanggeng Murib menjadi contoh nyata dari keberhasilan pendekatan dialogis dan peran aktif tokoh masyarakat dalam upaya perdamaian di Papua.
Pemerintah berharap semakin banyak individu dari kelompok separatis yang memilih jalan damai dan kembali membangun masa depan bersama bangsa.*