BREAKING NEWS
Kamis, 12 Juni 2025

KPK Dalami Dugaan Gratifikasi Terkait Tenaga Kerja Asing di Kemnaker Sejak 2012

Justin Nova - Senin, 09 Juni 2025 09:22 WIB
120 view
KPK Dalami Dugaan Gratifikasi Terkait Tenaga Kerja Asing di Kemnaker Sejak 2012
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami dugaan praktik gratifikasi yang berlangsung secara sistematis dan berjenjang dalam pengurusan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) sejak 2012 hingga 2024.

Pelaksana Harian (Plh) Direktur Penyidikan KPK, Budi Sokmo alias Busok, menyatakan bahwa tim penyidik akan melakukan klarifikasi terhadap para menteri yang menjabat dalam kurun waktu tersebut.

Langkah ini bertujuan untuk menggali kemungkinan keterlibatan pimpinan tertinggi Kemnaker dalam praktik gratifikasi yang terungkap.

Baca Juga:

"Gratifikasinya diterima secara berjenjang. Apakah ada petunjuk ke arah yang paling atas di kementerian tersebut? Itu sedang kami perdalam dalam proses penyidikan," kata Busok, Senin (9/6/2025).

Busok mengungkapkan bahwa praktik dugaan korupsi ini tidak baru muncul pada 2019, tetapi sudah berlangsung sejak 2012.

Baca Juga:

Oleh karena itu, KPK tidak akan berhenti pada pelaku level bawah saja, melainkan juga akan menelusuri keterlibatan pihak-pihak yang pernah menjabat posisi strategis di Kemnaker.

Untuk diketahui, para Menaker yang menjabat pada periode tersebut di antaranya:

Muhaimin Iskandar (Cak Imin): 2009–2014

Hanif Dhakiri: 2014–2019

Ida Fauziyah: 2019–2024

Pada Kamis, 5 Juni 2025, KPK mengumumkan identitas delapan orang tersangka dalam kasus pemerasan dan gratifikasi RPTKA di Kemnaker.

Mereka berasal dari jajaran Direktorat PPTKA dan Binapenta-PKK, dengan peran beragam dalam proses perizinan dan pengawasan TKA.

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
Kementerian Transmigrasi Targetkan 2.000 Penerima Beasiswa Patriot untuk Pemimpin Masa Depan
Rocky Gerung: Mahasiswa Baru Pasti Diajarkan Isu Fufufafa dan Pemakzulan Gibran
KPK Tahan Pemilik PT Jembatan Nusantara, Dibantarkan ke RS Polri karena Sakit
Menteri Agama Bantah Isu Pungli dalam Safari Wukuf Haji 2025, Tegaskan Layanan Gratis
Bertemu dari Aplikasi Kencan, Perempuan di Batam Dirampok Dua Pria Bersenjata Parang
Empat Pulau Jadi Rebutan Aceh-Sumut, Apakah Ada 'Harta Karun' di Dalamnya?
komentar
beritaTerbaru