Sekretaris BKKBN Ajak Wartawan Aktif Suarakan Isu Kependudukan, Dorong Pemanfaatan Data Riil

BANYUMAS — Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) sekaligus Sekretaris Utama BKKBN, Budi Setiyono, mengajak kalangan wartawan untuk berperan aktif dalam menyuarakan program pembangunan kependudukan di Indonesia.

Ajakan tersebut disampaikan Budi dalam diskusi bersama wartawan dari berbagai media daring, radio, dan televisi yang digelar di Purwokerto, Jawa Tengah, Sabtu malam (14/6).

"Banyak hal yang dapat dilakukan oleh teman-teman wartawan, salah satunya dengan memberitakan program-program pembangunan kependudukan di Indonesia," ujar Budi.

Baca Juga:

• Sumut Genjot Program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting, Menuju Indonesia Emas 2045
• Asahan Raih Kabupaten Terbaik GenRe 2025 di HARGANAS ke-32 Sumut

Dalam kesempatan itu, Budi juga mengungkapkan rencana pelatihan dan sertifikasi bagi wartawan di bidang kependudukan.

Program tersebut akan digelar secara bertahap guna memperkuat pemahaman jurnalis dalam memanfaatkan data Pendataan Keluarga (PK) secara tepat.

Baca Juga:

• Pemkab Tapanuli Tengah Borong 8 Piagam Penghargaan Lomba Sekolah Siaga Kependudukan di Harganas Sumut
• Harganas ke-32 di Labuhanbatu, Pemprov Sumut Gaungkan Gerakan Keluarga Bebas Stunting

"Sehingga teman-teman bisa mengukur Key Performance Indicator (KPI) atau Indikator Kinerja Utama dari setiap sektor berdasarkan data riil," katanya.

Wartawan yang mengikuti pelatihan akan dibekali keterampilan menggunakan data PK untuk menggali isu-isu penting, seperti angka risiko stunting, jumlah ibu hamil, angka kelahiran, putus sekolah, dan penduduk berpenghasilan rendah di suatu daerah.

Budi menegaskan bahwa data PK dapat digunakan secara luas, namun penggunaannya harus melalui proses verifikasi serta penandatanganan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) demi mencegah penyalahgunaan.

Budi juga menyampaikan bahwa wartawan yang telah mengikuti pelatihan akan menjadi mitra resmi Kemendukbangga dan berhak memperoleh sertifikat kependudukan tingkat satu, dua, hingga tiga.

"Kalau bisa teman-teman wartawan masuk ke tingkat satu agar tahu cara mengukur dan memanfaatkan data kependudukan secara akurat," imbuhnya.

Ia menambahkan, dengan berbekal data dan pemahaman yang baik, para wartawan dapat menjadi agen perubahan di daerah masing-masing dengan mengangkat persoalan nyata dan menyuarakannya kepada pemerintah daerah.

Selain membahas peran media, dalam diskusi tersebut Budi juga memaparkan berbagai upaya pemerintah dalam pembangunan keluarga dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, termasuk dukungan terhadap program Bangga Kencana dan pencegahan stunting.