BREAKING NEWS
Senin, 21 Juli 2025

Anies Baswedan: Penulisan Ulang Sejarah Harus Lengkap dan Objektif, Bukan Ditambah atau Dikurangi

Abyadi Siregar - Minggu, 13 Juli 2025 13:37 WIB
103 view
Anies Baswedan: Penulisan Ulang Sejarah Harus Lengkap dan Objektif, Bukan Ditambah atau Dikurangi
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan. (foto: tangkapan layar ig aniesbaswedan)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, menanggapi wacana penulisan ulang sejarah Indonesia yang saat ini tengah dikawal oleh DPR RI.

Anies menekankan pentingnya menjaga keutuhan dan objektivitas dalam proses penulisan sejarah bangsa.

"Penting untuk tidak mengurangi dan juga tidak menambah, tapi lengkap apa adanya. Sehingga sejarah menjadi pelajaran. Keberhasilan jadi kebanggaan, kekurangan jadi bahan untuk koreksi. Itulah perjalanan bangsa," ujar Anies kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Minggu (13/7/2025).

Anies menggarisbawahi bahwa sejarah adalah cerminan dari perjalanan sebuah bangsa.

Oleh karena itu, segala bentuk pencapaian maupun kekurangan harus dicatat secara menyeluruh agar dapat dijadikan pelajaran bagi generasi mendatang.

Lebih lanjut, Anies menekankan bahwa objektivitas dan kelengkapan atas semua peristiwa yang pernah terjadi di Indonesia merupakan prinsip utama dalam penulisan sejarah.

"Bangsa manapun memiliki masa jaya, ada prestasi yang dibanggakan, juga ada persoalan yang perlu dikoreksi. Semuanya adalah bagian dari sejarah," jelasnya.

Ia juga mengibaratkan sejarah bangsa seperti sejarah pribadi manusia, yang tak lepas dari keberhasilan dan kegagalan.

Menurut Anies, rekam jejak masa lalu harus dijadikan refleksi, bukan dikaburkan.

"Manusia juga begitu, ada prestasi, ada mungkin frustrasi, dan itu menjadi bagian dari sejarah pribadi. Itu pesan saya," pungkasnya.

Sebelumnya, anggota DPR RI sekaligus Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyatakan bahwa DPR telah membentuk tim supervisi khusus untuk mengawal proses penulisan ulang sejarah nasional.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru