BREAKING NEWS
Sabtu, 21 Juni 2025

Konfrontasi Laut Cina Selatan: Filipina Tuduh Cina Tembakkan Meriam Air ke Kapal Mereka di Beting Scarborough

BITVonline.com - Rabu, 04 Desember 2024 11:50 WIB
67 view
Konfrontasi Laut Cina Selatan: Filipina Tuduh Cina Tembakkan Meriam Air ke Kapal Mereka di Beting Scarborough
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

CINASELATAN– Pada 4 Desember 2024, kapal-kapal penjaga pantai dari kedua negara terlibat dalam insiden yang meningkat ketegangan di perairan dangkal atau beting yang menjadi objek sengketa antara keduanya. Insiden ini terjadi setelah sebulan penuh pertikaian diplomatik antara Filipina dan Cina mengenai klaim wilayah di Laut Cina Selatan.

Filipina mengklaim bahwa kapal penjaga pantai Cina melakukan “tindakan agresif” terhadap kapal-kapal mereka yang sedang berpatroli di sekitar Beting Scarborough, sebuah area strategis yang terletak sekitar 240 kilometer di sebelah barat pulau Luzon, Filipina. Tindakan tersebut termasuk penembakan meriam air yang diarahkan langsung ke antena navigasi kapal Filipina yang sedang berlayar.Juru bicara Penjaga Pantai Filipina, Komodor Jay Tarriela, dalam sebuah pernyataan resmi menyatakan, “Kapal Cina menembakkan meriam air yang diarahkan langsung ke antena navigasi kapal kami, yang jelas mengancam keselamatan kapal kami.”

Selain penembakan meriam air, dalam video yang dirilis oleh pemerintah Filipina pada hari yang sama, terlihat sebuah kapal penjaga pantai Cina menabrak sisi kanan kapal milik Departemen Perikanan Filipina. Video itu menunjukkan awak kapal Filipina berteriak, “Tabrakan! Tabrakan!” Menurut pernyataan Filipina, kapal Cina sengaja menyerempet kapal mereka sebelum melancarkan serangan meriam air kedua yang lebih kuat.Sementara itu, pihak Cina memberikan klarifikasi melalui pernyataan penjaga pantainya yang menyebutkan bahwa kapal-kapal Filipina “berada sangat dekat” dan bahwa tindakan awak kapal Cina adalah “sesuai dengan hukum internasional.” Cina juga menanggapi tuduhan tersebut dengan menyebut bahwa Manila mencoba “menyesatkan persepsi internasional” melalui tuduhan yang mereka anggap palsu.

Baca Juga:

Dalam pernyataan lebih lanjut, pihak Cina juga mempertahankan hak mereka atas hampir seluruh Laut Cina Selatan, meskipun putusan Pengadilan Arbitrase Tetap di Den Haag pada 2016 menolak klaim tersebut, yang menegaskan bahwa tidak ada dasar hukum bagi klaim Cina atas wilayah tersebut.Insiden ini tidak hanya memicu ketegangan di antara Filipina dan Cina, tetapi juga mendapat kecaman dari Amerika Serikat. Duta Besar AS untuk Filipina, MaryKay Carlson, mengutuk “penggunaan meriam air dan manuver berbahaya” oleh Cina yang menurutnya mengganggu operasi maritim Filipina dan membahayakan nyawa. “Kami mendukung sekutu-sekutu kami dalam mendukung Pasifik yang bebas dan terbuka,” ujar Carlson dalam sebuah unggahan di platform media sosial X, menambahkan bahwa tindakan Cina mengancam stabilitas kawasan.

Laut Cina Selatan telah lama menjadi wilayah sengketa antara beberapa negara, termasuk Cina, Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei. Wilayah ini kaya akan sumber daya alam dan merupakan jalur pelayaran penting yang dilalui oleh jutaan ton barang setiap tahunnya. Cina mengklaim hampir seluruh wilayah Laut Cina Selatan, namun klaim tersebut bertentangan dengan hukum internasional, khususnya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS).Konfrontasi ini menambah ketegangan yang terus berlanjut di Laut Cina Selatan. Meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden kali ini, insiden seperti ini berpotensi memperburuk hubungan diplomatik dan meningkatkan ketidakstabilan di kawasan Asia Tenggara.Dengan dukungan AS untuk Filipina dan klaim teritorial yang masih menjadi perdebatan, masa depan Laut Cina Selatan tetap bergantung pada diplomasi antar negara-negara yang terlibat. Di sisi lain, Cina terus menguatkan posisinya, sementara Filipina mendesak komunitas internasional untuk menuntut penghormatan terhadap hukum internasional dan kebebasan navigasi di perairan tersebut.

Baca Juga:

(JOHANSIRAIT)

Tags
beritaTerkait
Hotman Paris Pastikan Nadiem Makarim Hadiri Pemeriksaan Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Chromebook Rp9,9 Triliun
Mahkamah Agung Kurangi Hukuman Gazalba Saleh Jadi 10 Tahun Penjara
KPK Usut Dugaan Gratifikasi di Lingkungan MPR, Terkait Pengadaan Barang
Eks Ketua PN Jaksel Serahkan Rp6,9 Miliar ke Kejagung, Diduga Suap Kasus Ekspor CPO
PRESEDEN BURUK KOPERASI ANEH
5 ASN di Kolaka Utara Mangkir Kerja hingga 2 Tahun, Tetap Terima Gaji: Satu Diusulkan Dipecat Tidak Hormat
komentar
beritaTerbaru
PRESEDEN BURUK KOPERASI ANEH

PRESEDEN BURUK KOPERASI ANEH

TAPSEL Pengurus Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Tapanuli Selatan, Irwan Alimuddin Batubara, S.Sos, menyampaikan kepri

Opini