BREAKING NEWS
Kamis, 16 Oktober 2025

Massa Demo Bobol Pagar DPR dan Bakar Motor, Situasi Makin Memanas di Gerbang Pancasila

- Senin, 25 Agustus 2025 17:34 WIB
Massa Demo Bobol Pagar DPR dan Bakar Motor, Situasi Makin Memanas di Gerbang Pancasila
Massa Demo Bobol Pagar DPR dan Bakar Motor (foto : okezone)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Situasi unjuk rasa di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025), semakin memanas setelah massa pengunjuk rasa membobol pagar dan membakar sebuah sepeda motor di area Gedung DPR RI.

Kericuhan terjadi ketika massa yang sebelumnya dipukul mundur aparat dari depan Gedung DPR RI berpindah ke kawasan Gerbang Pancasila. Setibanya di lokasi, mereka langsung merangsek dan membobol pagar akses masuk kendaraan roda dua.

Tak hanya itu, massa juga merusak fasilitas publik berupa pusat informasi yang berada di dekat pagar. Puncaknya, sebuah sepeda motor yang sedang terparkir menjadi sasaran amuk massa dan dibakar di depan pintu masuk.

"Motor punya tamu, lagi parkir di dalam, dibakar," ujar salah satu petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR RI.

Aksi Lanjutan di Jalan Gerbang Pemuda

Sebelumnya, massa juga sempat mengadang aparat kepolisian yang tengah melakukan penyisiran di kawasan Jalan Gerbang Pemuda, tepatnya di depan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK). Massa merespons keberadaan konvoi Brimob dengan aksi balasan.

Salah satu momen paling menegangkan adalah ketika seorang pengunjuk rasa mengibarkan bendera Merah Putih sambil memalang sepeda motor milik anggota polisi. Kontak motor tersebut bahkan sempat diambil oleh massa, memicu ketegangan dan dikepung aparat.

Bentrok Masih Berlanjut

Aksi saling dorong dan bentrokan antara massa dengan aparat kembali pecah tak lama kemudian. Petugas keamanan kembali memperketat penjagaan di sekitar Kompleks Parlemen untuk mencegah situasi makin tak terkendali.

Unjuk rasa hari ini diketahui sebagai bentuk penolakan terhadap berbagai fasilitas baru dan rancangan undang-undang yang dinilai tidak pro-rakyat.*

Editor
:
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru