BREAKING NEWS
Kamis, 04 September 2025

Respons Desakan OHCHR, Kemlu: Setiap Dugaan Pelanggaran Demo Diselidiki

Justin Nova - Rabu, 03 September 2025 13:30 WIB
Respons Desakan OHCHR, Kemlu: Setiap Dugaan Pelanggaran Demo Diselidiki
menteri luar negri SUGIONO (foto : wikipedia)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menegaskan bahwa pemerintah tengah menyelidiki setiap dugaan pelanggaran dalam penanganan demonstrasi secara transparan.

Hal ini disampaikan menyusul sorotan keras dari Kantor Komisaris Tinggi HAM PBB (OHCHR) terkait tindakan represif aparat dalam sejumlah aksi unjuk rasa yang terjadi sejak akhir Agustus 2025.

"Setiap pelanggaran sedang diselidiki secara transparan," tulis Kemlu RI melalui akun resmi X (dulu Twitter), Rabu (3/9/2025).

Baca Juga:

Kemlu menyatakan bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen penuh terhadap perlindungan hak asasi manusia bagi seluruh warga negara. Meski menegaskan penghormatan terhadap kebebasan berpendapat dan berkumpul, pemerintah juga menyampaikan penyesalan atas jatuhnya korban dan terjadinya kerusakan dalam gelombang demonstrasi.

"Indonesia menghormati kebebasan berkumpul dan berekspresi, tetapi menyesalkan bahwa unjuk rasa baru-baru ini menyebabkan korban dan kerusakan," lanjut pernyataan tersebut.

Baca Juga:

Kemlu RI menyebut mekanisme pengaduan dan pemantauan khusus telah disiapkan, dan otoritas akan memastikan adanya penegakan hukum yang adil, serta dukungan terhadap para korban dan keluarga mereka.

Menanggapi pernyataan OHCHR yang meminta investigasi atas dugaan pelanggaran, Kemlu RI menyatakan kesiapannya untuk terlibat secara konstruktif dengan badan PBB tersebut.

"Indonesia siap untuk terlibat secara konstruktif dengan OHCHR untuk terus meningkatkan promosi dan perlindungan hak asasi manusia."

Sebelumnya, juru bicara OHCHR, Ravina Shamdasani, dalam pernyataan video pada Senin (1/9), mengungkapkan keprihatinan atas penggunaan kekuatan berlebihan oleh aparat keamanan Indonesia, termasuk Polri dan TNI, dalam menangani demonstran.

Ia meminta agar pemerintah Indonesia melakukan investigasi cepat, menyeluruh, dan transparan terhadap dugaan pelanggaran HAM, serta mendorong agar penyelesaian dilakukan lewat dialog terbuka, bukan kekerasan.

OHCHR juga menekankan pentingnya kebebasan pers, dan meminta pemerintah menjamin hak media melakukan peliputan secara bebas dan independen.

Gelombang unjuk rasa yang menyebar ke berbagai kota Indonesia sejak pekan lalu dipicu oleh kemarahan publik atas kenaikan gaji dan tunjangan DPR RI di tengah krisis ekonomi yang membelit rakyat.

Editor
: Justin Nova
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Aliansi Perempuan Indonesia Gelar Aksi Damai di Depan Gedung DPR: “Hentikan Kekerasan Negara!”
Aksi Damai Ojol Bagikan 2.000 Mawar ke TNI-Polri: "Kita Semua Bersaudara"
PBB Desak Investigasi Dugaan Pelanggaran HAM dalam Aksi Ricuh di Indonesia
Kapolda Aceh Hadir di Tengah Massa, Tegaskan Aksi Damai Tanpa Anarkisme
Belasan Ribu Pecalang Siap Kawal Keamanan Bali, Gubernur Koster: "Bali Harus Aman!"
Spanduk Ajak Aksi Damai Muncul di Sejumlah Titik Kota Medan
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru