BREAKING NEWS
Minggu, 07 September 2025

Ibu Berjilbab Pink Simbol Gerakan 17+8 Ternyata Berkebutuhan Khusus, Ini Klarifikasi dari Keluarga

Paul Antonio Hutapea - Minggu, 07 September 2025 14:59 WIB
Ibu Berjilbab Pink Simbol Gerakan 17+8 Ternyata Berkebutuhan Khusus, Ini Klarifikasi dari Keluarga
Sosok ibu berjilbab pink yang menjadi ikon simbol tuntutan gerakan 17+8 dalam aksi demonstrasi Agustus 2025. (foto: wsri83/ig)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Sosok ibu berjilbab pink yang menjadi ikon simbol tuntutan gerakan 17+8 dalam aksi demonstrasi Agustus 2025 akhirnya terungkap memiliki kebutuhan khusus.

Informasi ini disampaikan langsung oleh seorang netizen bernama Anas, yang mengaku sebagai keponakan perempuan tersebut.

Melalui akun Instagramnya @daqnass pada Minggu, 7 September 2025, Anas mengunggah permintaan maaf atas sikap dan pernyataan sang bibi yang sempat viral dan menimbulkan kontroversi saat aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Baca Juga:

"Ini bude saya, sekali lagi maafin bude saya ya. Intinya bude saya memang butuh perhatian khusus," ungkap Anas dalam Insta Story-nya.

Selain itu, Anas juga menegaskan bahwa foto ibu berjilbab pink yang viral bukan hasil rekayasa teknologi kecerdasan buatan (AI).

Baca Juga:

"Jadi jangan ada yang bilang perempuan kerudung pink itu AI ya. Tega benar lu ah, orang manusia beneran dikata AI wkwkwk," tambahnya.

Perempuan berjilbab pink tersebut mencuri perhatian publik saat aksi demonstrasi 25 Agustus 2025 lalu, terutama melalui sejumlah potret dan video yang memperlihatkan dirinya berhadapan dengan aparat kepolisian.

Salah satu momen yang menjadi sorotan adalah ketika ia memegang kayu bambu bertuliskan bendera merah putih dan sempat memukul petugas keamanan.

Tak hanya itu, rekaman video amatir juga menunjukkan ibu tersebut berorasi dengan kata-kata yang dianggap tak pantas, termasuk menyuarakan tuntutan agar Presiden Prabowo Subianto mundur dan digantikan oleh Anies Baswedan.

Ia juga terlihat berkonfrontasi dengan aparat keamanan dengan menggunakan kata-kata kasar.

Meski demikian, aparat yang bertugas kala itu memilih tidak menindaklanjuti secara tegas dan malah menanggapi dengan tawa.

Fenomena ibu berjilbab pink ini kemudian diangkat menjadi simbol gerakan 17+8 yang digagas oleh sejumlah tokoh publik, termasuk Jerome Polin dan beberapa artis.

Editor
: Abyadi Siregar
0 komentar
Tags
beritaTerkait
PKS Banda Aceh Gelar Musda ke VI dan Pelantikan Pengurus Baru Periode 2025-2030
DPD PKS Aceh Tengah Gelar Coffee Morning Bersama Insan Pers, Tegaskan Fokus Pelayanan Publik dan Profesionalisme Politik
Gubernur Pramono Anung Respons Tunjangan Rumah Anggota DPRD DKI Rp70 Juta
Rieke Diah Pitaloka Minta Evaluasi Gaji dan Tunjangan Seluruh Lembaga Negara: Mumpung Presidennya Tegas
Mensos Laporkan Progres Sekolah Rakyat ke Presiden Prabowo
OpenAI Rombak Tim Model Behavior, Prioritaskan Interaksi AI yang Lebih Manusiawi
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru