
Harga Emas Antam Hari Ini Tembus Rp2,08 Juta per Gram
MEDAN Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan hari ini, Selasa (9/9/2025
EkonomiJAKARTA — Komisi III DPR RI mempertanyakan proses seleksi yang dilakukan oleh Komisi Yudisial (KY) terkait lolosnya kembali seorang calon hakim agung yang diduga pernah terlibat kasus plagiarisme.
Sorotan tajam ini disampaikan dalam rapat kerja Komisi III DPR bersama Panitia Seleksi (Pansel) Calon Hakim Agung, yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Bimantoro Wiyono, secara terbuka mengungkap keheranannya atas munculnya kembali nama-nama calon yang menurutnya memiliki rekam jejak yang tidak layak, termasuk dugaan melakukan plagiarisme dalam makalah seleksi sebelumnya.
Baca Juga:
"Tadi saya sempat kaget, Pak, lihat makalah ada beberapa nama yang mungkin saya kenal juga," ujar Bimantoro dalam rapat, Senin (8/9/2025).
Sebagai pribadi yang berasal dari keluarga berlatar belakang hukum, Bimantoro menegaskan pentingnya menjaga integritas dan kualitas moral calon hakim agung, terutama di tengah menurunnya tingkat kepercayaan publik terhadap Mahkamah Agung (MA).
Baca Juga:
Dalam pernyataannya, Bimantoro menyoroti bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap MA sedang berada dalam posisi kritis.
Oleh karena itu, menurutnya, seharusnya proses seleksi yang dilakukan KY tidak boleh memberi ruang kepada calon-calon dengan rekam jejak kontroversial.
"Beberapa waktu yang lalu kita sama-sama tahu bahwa ada calon yang ditemukan melakukan hal yang menurut saya tidak pantas untuk dilakukan sebagai calon hakim agung. Salah satunya adalah plagiarisme dalam makalah seleksi," tegasnya.
Lebih lanjut, Bimantoro menuntut penjelasan dari KY mengenai dasar keputusan untuk tetap meloloskan kembali calon yang diduga melakukan plagiarisme tersebut ke tahap seleksi saat ini.
"Ada beberapa nama calon yang saya lihat dulu pernah melakukan plagiat, kenapa bisa masuk lagi dalam seleksi ini? Apa keputusan KY sehingga tetap mentolerir hal-hal seperti ini?" tanyanya kritis.
Ia juga menekankan bahwa kritik ini tidak bersifat personal terhadap individu calon, melainkan menyangkut akuntabilitas dan kredibilitas lembaga seleksi, yakni Komisi Yudisial.
"Saya salah satu anggota Komisi III yang waktu itu ikut melakukan fit and proper test terhadap orang tersebut. Bukan masalah personal, tapi ini soal akuntabilitas dan kualitas seleksi KY yang patut dipertanyakan," pungkas Bimantoro.
MEDAN Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan hari ini, Selasa (9/9/2025
EkonomiACEH SINGKIL Universitas Aufa Royhan/UNAR di Kota Padangsidimpuan kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan manfaat nyata bagi mas
PendidikanACEH SINGKIL Universitas Aufa Royhan yang berlokasi di Kota Padangsidimpuan menjalin kerja sama strategis dengan Rumah Sakit Umum Daerah
PendidikanTAPANULI UTARA Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Dita Togap Simangunsong, menegaskan bahwa persoalan
KesehatanMEDAN Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut), Surya, menginstruksikan seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Sumut untuk segera memp
PemerintahanMEDAN Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) meminta pemerintah kabupaten/kota seSumut untuk mengambil langkah proaktif dal
EkonomiMEDAN Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut) Surya melantik sejumlah pejabat pimpinan tinggi pratama dan administrator di lingkunga
PemerintahanMEDAN Geopark Kaldera Toba kembali mengukir prestasi membanggakan di kancah internasional. Dalam Sidang Komite Eksekutif ke11 Konferens
PariwisataDENPASAR Guna meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kecelakaan lalu lintas, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Denpasar mengg
NasionalDENPASAR Gubernur Bali, Wayan Koster, menyampaikan dukungannya terhadap pelaksanaan Bulan Statistik Nasional 2025 yang akan digelar oleh
Pemerintahan