JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menerima perwakilan tokoh lintas agama yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Pertemuan ini digelar sebagai respons atas situasi nasional pasca-kericuhan unjuk rasa pada akhir Agustus 2025 yang menewaskan puluhan orang.
Dalam pertemuan tersebut, para tokoh menyampaikan berbagai aspirasi masyarakat, mahasiswa, dan kelompok sipil, termasuk usulan pembentukan komisi investigasi independen untuk mengusut jatuhnya korban dalam demonstrasi yang meluas di berbagai daerah.
Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan bahwa Presiden Prabowo menyambut baik usulan tersebut dan menyatakan komitmennya untuk segera menindaklanjuti.
"Presiden menyetujui. Detail formatnya akan segera disampaikan Istana," ungkap Lukman.
Ia menambahkan bahwa presiden juga mendengarkan aspirasi mengenai penahanan sejumlah mahasiswa dan aktivis yang hingga kini masih terjadi di berbagai daerah.
"Seharusnya mereka tidak ditahan karena itu justru menghambat masa depan mereka," tegasnya.
Dialog Terbuka dan Penuh Harapan
Menteri Agama Nasaruddin Umar yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengapresiasi suasana dialog yang dinilai sangat terbuka dan sarat harapan.
"Semoga Indonesia menjadi lebih besar, rukun, damai, dan menjadi kebanggaan kita semua," ucap Nasaruddin.
Sementara itu, cendekiawan muslim Quraish Shihab menyampaikan bahwa pertemuan berjalan dengan penuh pemahaman dua arah.
"Apa yang kami sampaikan diterima dengan baik sehingga dialog ini sangat bermanfaat bagi bangsa dan negara," tuturnya.
Komitmen pada Reformasi dan Persatuan
Isu yang turut dibahas dalam pertemuan ini mencakup reformasi di sektor ekonomi, politik, hukum, HAM, dan keamanan nasional. Presiden Prabowo disebut telah berkomitmen menindaklanjuti tuntutan masyarakat sipil dalam waktu dekat, sebagai bagian dari penguatan demokrasi dan rekonsiliasi nasional.
Kehadiran para tokoh lintas agama dan intelektual dalam dialog ini menjadi sinyal positif bahwa proses pemulihan sosial-politik Indonesia ke depan akan melibatkan berbagai elemen bangsa secara inklusif dan konstruktif.*