BREAKING NEWS
Senin, 08 Desember 2025

Perjuangan Relawan PMI Melintasi Jalur Terisolir Bener Meriah–Aceh Utara

Adam - Minggu, 07 Desember 2025 19:18 WIB
Perjuangan Relawan PMI Melintasi Jalur Terisolir Bener Meriah–Aceh Utara
Agam menceritakan, saat seluruh pengurus PMI berkumpul di Aceh Tengah, banjir dan longsor melanda kawasan itu. (Foto: Dok. PMI LHOKSEUMAWE)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

ACEH UTARA — Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Lhokseumawe, M Agam Khalilullah, terpaksa menempuh jalur Bener Meriah menuju Aceh Utara dalam sehari semalam setelah terjebak selama tiga hari di Aceh Tengah akibat longsor dan banjir, akhir November lalu.

Langkah itu diambil sambil berharap tidak terjadi longsor susulan di tengah medan yang berat.

Agam menceritakan, saat seluruh pengurus PMI berkumpul di Aceh Tengah, banjir dan longsor melanda kawasan itu.

Baca Juga:

Pulang ke rumah menjadi tantangan berat karena jalan putus total, tanpa listrik dan sinyal telekomunikasi.

"Kekhawatiran kami hanya satu, longsor susulan. Karena kita berada di sisi gunung jalan kaki," ujarnya,Minggu (7/12/2025).

Pada Sabtu, 29 November 2025, Agam bersama tujuh rekannya berusaha mencari jalur alternatif.

Setelah berhasil mencapai Bener Meriah, mereka mendapati jalan lintas KKA, satu-satunya penghubung ke Aceh Utara, amblas.

Solusinya, mereka menempuh perjalanan dengan berjalan kaki, meniti tebing, tanah longsor, dan lumpur tebal.

Perjalanan yang dimulai pukul 17.00 WIB itu berlanjut hingga malam.

Mereka beristirahat seadanya di lokasi pengungsian di Bener Meriah, kemudian melanjutkan perjalanan pukul 06.00 WIB keesokan harinya.

Delapan titik jalan putus total harus dilewati, namun semangat untuk pulang tetap membara. Setelah 24 jam menempuh medan ekstrem, mereka akhirnya tiba di Simpang KKA Aceh Utara.

Hingga kini, jalur tersebut hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki atau motor trail, dan pihak berwenang menegaskan agar masyarakat menunda perjalanan jika tidak benar-benar mendesak. Banjir yang melanda Aceh Tengah sejak 22 November 2025 masih meninggalkan sejumlah wilayah terisolir.*

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru