BREAKING NEWS
Sabtu, 13 Desember 2025

Transmigrasi 5.0: Guru Besar dan Akademisi Diajak Rancang Masa Depan Indonesia

Adam - Jumat, 12 Desember 2025 11:13 WIB
Transmigrasi 5.0: Guru Besar dan Akademisi Diajak Rancang Masa Depan Indonesia
Menteri Transmigrasi M Iftitah Sulaiman Suryanagara mengajak para guru besar dan civitas akademika se-Indonesia untuk terlibat dalam merancang masa depan Indonesia melalui konsep Transmigrasi 5.0, sebuah kerangka pembangunan kewilayahan berbasis saintek.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SURABAYA Menteri Transmigrasi M Iftitah Sulaiman Suryanagara mengajak para guru besar dan civitas akademika se-Indonesia untuk terlibat dalam merancang masa depan Indonesia melalui konsep Transmigrasi 5.0, sebuah kerangka pembangunan kewilayahan berbasis sains dan teknologi (saintek).

Ajakan tersebut disampaikan dalam Kongres V Forum Dewan Guru Besar Indonesia (FDGBI) di kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Kamis (11/12/2025).

Iftitah menekankan bahwa pembangunan tidak lagi sekadar memindahkan penduduk, tetapi menata kawasan secara produktif dengan fondasi lahan, manusia, dan produktivitas.

Baca Juga:

"Transmigrasi 5.0 adalah kesempatan bagi kita semua untuk mendesain masa depan Indonesia secara ilmiah. Setiap kawasan akan menjadi smart agro-estate, smart fisheries, rural industry hub, dan smart settlement berbasis data," ujar Iftitah dalam rilis resmi.

Konsep ini mencakup pemodelan iklim 30 tahun ke depan, analisis geospasial berbasis AI, pemetaan rantai pasok, hingga desain permukiman berbasis ekosistem pertumbuhan.

Dua hingga tiga kawasan akan dijadikan laboratorium hidup (living lab) untuk menguji penerapan teknologi dan riset kampus.

Selain itu, program Transmigrasi Patriot dan Beasiswa Patriot disiapkan sebagai mesin talenta untuk menyiapkan pemimpin lapangan masa depan.

Iftitah menegaskan bahwa masa depan Indonesia tidak hanya lahir dari kota besar, tetapi juga dari pertumbuhan di daerah.

"Lompatan besar Indonesia akan muncul dari desa modern, agro-estate digital, industri perikanan terpadu, energi terbarukan, dan kota-kota teknologi di daerah. Ini bukan sekadar angka, tetapi jiwa; bukan sekadar teknologi, tetapi keberanian membuka frontier baru," pungkasnya.*

(k/dh)

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru