BREAKING NEWS
Senin, 05 Mei 2025

Yenny Wahid Mengingat Pesan Gus Dur: ”Seperti Taman Kanak-Kanak”

BITVonline.com - Kamis, 22 Agustus 2024 04:52 WIB
39 view
Yenny Wahid Mengingat Pesan Gus Dur: ”Seperti Taman Kanak-Kanak”
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA  –Yenny Wahid, putri dari Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurahman Wahid (Gus Dur), memberikan komentar tajam terhadap keputusan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia yang dinilai telah mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait ambang batas Pilkada 2024. Dalam unggahan terbaru di akun Instagramnya, @yennywahid, Kamis (22/8), Yenny mengkritik keras tindakan DPR RI yang dianggap tidak sesuai dengan harapan demokrasi.

Yenny Wahid memposting pernyataan yang menyebut bahwa DPR saat ini telah menunjukkan sikap yang sangat mengecewakan, dengan mengibaratkan lembaga legislatif tersebut sebagai “taman kanak-kanak.” Kritikan ini muncul sebagai respons terhadap keputusan DPR yang memutuskan untuk menganulir putusan MK mengenai ambang batas pencalonan kepala daerah untuk Pilkada 2024.

“DPR seperti taman kanak-kanak,” ujar Yenny dalam unggahan Instagramnya. Pernyataan tersebut mengungkapkan ketidakpuasan Yenny terhadap perilaku dan keputusan anggota DPR yang dinilainya tidak dewasa dan tidak bertanggung jawab.

Baca Juga:

Yenny melanjutkan, “Baru saja menikmati secercah cahaya demokrasi, eh dihantam lagi kirain udah lulus TK, ternyata malah turun ke PAUD.” Pernyataan ini menggambarkan rasa frustasinya terhadap kemunduran yang terjadi dalam sistem politik Indonesia, yang menurutnya justru semakin tidak matang dan tidak profesional.

Sebelumnya, MK telah memutuskan bahwa ambang batas pencalonan kepala daerah harus didasarkan pada daftar pemilih tetap di masing-masing daerah, serta menetapkan usia minimal calon kepala daerah adalah 30 tahun pada saat ditetapkan sebagai calon. Namun, DPR RI memutuskan untuk mengabaikan putusan tersebut dalam proses revisi UU Pilkada, yang dianggap oleh banyak pihak sebagai upaya untuk melawan prinsip-prinsip demokrasi yang telah ditetapkan.

Baca Juga:

Dalam unggahannya, Yenny juga menyoroti bahwa perubahan kebijakan tersebut menunjukkan ketidakseriusan dan ketidakprofesionalan DPR dalam menjalankan tugas legislatifnya. Ia menekankan perlunya kesabaran dari rakyat dalam menghadapi penguasa yang dianggap telah “lupa diri” dan tidak memperhatikan kepentingan umum.

“Jadi rakyat memang harus sabar ketika penguasa sedang lupa diri,” ungkap Yenny. Pesan ini ditujukan untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya ketahanan dan kesadaran politik, meskipun menghadapi tantangan dan kekecewaan terhadap sistem pemerintahan yang ada.

Unggahan Yenny Wahid ini mendapat perhatian luas dari publik dan berbagai kalangan, termasuk para pengamat politik dan aktivis demokrasi. Kritikannya terhadap DPR RI menggambarkan ketidakpuasan yang meluas mengenai cara lembaga legislatif menangani isu-isu penting terkait demokrasi dan hukum di Indonesia.

Dengan situasi politik yang semakin kompleks, Yenny Wahid berharap bahwa rakyat akan tetap kritis dan terus memperjuangkan hak-hak demokratis mereka, serta mendorong para penguasa untuk bertindak dengan integritas dan tanggung jawab yang lebih besar.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Guru Honorer di Sumenep Dipecat Usai Ungkap Dugaan Penyimpangan Dana BSPS, Disdik Angkat Bicara
BREAKING NEWS: Kapolres Belawan Diduga Tembak Remaja Saat Bubarkan Tawuran, Satu Korban Meninggal
Presiden Prabowo Terima Kunjungan Mantan PM Jepang Fumio Kishida, Bahas Politik Global dan Kerja Sama Strategis
Op. Guru Jason Saragih, Pahlawan Pendidikan Simalungun yang Mengukir Sejarah Lewat Pengabdian dan Keteladanan
Momentum Tingkatkan Dedikasi, Kalapas Singaraja Lantik Enam Pegawai dalam Kenaikan Pangkat ASN
Mantan Narapidana Penistaan Agama, Donald Ignatius Sumanto Kembali Picu Kontroversi: Sebut Nabi Muhammad SAW Tokoh Fiktif
komentar
beritaTerbaru