BREAKING NEWS
Jumat, 17 Oktober 2025

15 Ribu Warga Korut Korban Banjir Diberangkatkan ke Pyongyang, Kim Jong-un Tolak Bantuan Asing

BITVonline.com - Sabtu, 10 Agustus 2024 07:41 WIB
15 Ribu Warga Korut Korban Banjir Diberangkatkan ke Pyongyang, Kim Jong-un Tolak Bantuan Asing
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

PYONGYANG –Korea Utara tengah menghadapi bencana alam yang serius setelah hujan deras yang melanda sejak bulan Juli mengakibatkan banjir bandang di wilayah perbatasan dengan China. Menanggapi bencana tersebut, pemerintah Korea Utara telah memutuskan untuk memindahkan sekitar 15 ribu warga yang terdampak ke ibu kota, Pyongyang. Sementara itu, pemimpin tertinggi Kim Jong-un menegaskan bahwa negara tersebut akan mengabaikan bantuan asing dalam proses pemulihan bencana ini.

Pada Jumat, 9 Agustus 2024, Kim Jong-un melakukan kunjungan ke Kabupaten Uiju, salah satu daerah yang paling parah terkena dampak banjir. Dalam pernyataannya, Kim mengungkapkan bahwa pemerintah akan memprioritaskan bantuan kepada ribuan korban banjir yang kini tinggal di Pyongyang. Bantuan tersebut akan mencakup pangan, perawatan medis, dan pendidikan bagi para siswa yang terdampak.

“Rencana bantuan termasuk pangan dan bantuan medis serta pendidikan ditujukan untuk ribuan siswa, akan menjadi prioritas utama negara,” kata Kim Jong-un dalam laporan yang disiarkan oleh kantor berita KCNA, seperti dikutip dari AFP. Ia juga mengungkapkan bahwa pemulihan pascabencana akan dilakukan dengan fokus pada kemandirian negara, menolak tawaran bantuan dari negara lain.

Banjir di Korea Utara telah menarik perhatian internasional, termasuk dari negara-negara tetangga seperti Korea Selatan. Seoul telah menawarkan bantuan kemanusiaan melalui Palang Merah, sementara Rusia juga menyatakan kesediaannya untuk membantu. China dan PBB juga telah menegaskan bahwa mereka siap untuk mengirimkan bantuan jika diperlukan. Namun, Kim Jong-un tetap bersikeras bahwa negara tersebut memiliki kemampuan untuk menangani bencana ini secara mandiri.

Dalam kesempatan yang sama, Kim Jong-un menanggapi laporan dari Korea Selatan yang menyebutkan bahwa jumlah korban jiwa dan hilang akibat banjir mencapai 1500 orang. Kim menilai laporan tersebut sebagai provokasi dan penghinaan terhadap rakyat Korea Utara yang berhasil selamat dari bencana tersebut. Ia menekankan bahwa negara-negara yang menawarkan bantuan harus menghormati kemandirian Korea Utara dalam menangani situasi ini.

Sementara itu, pemerintah Korea Utara terus melakukan evakuasi dan penanganan darurat bagi ribuan warga yang terdampak. Pemindahan korban ke Pyongyang diharapkan dapat mempermudah distribusi bantuan dan proses pemulihan. Pemerintah juga berkomitmen untuk memastikan bahwa kebutuhan dasar para pengungsi, termasuk makanan, obat-obatan, dan pendidikan, terpenuhi selama masa pemulihan.

Dengan situasi yang masih berkembang, dunia internasional akan terus memantau perkembangan di Korea Utara dan respons pemerintah terhadap bencana yang sedang berlangsung. Sementara itu, Korea Utara tetap pada jalurnya untuk menyelesaikan krisis ini dengan pendekatan yang mereka anggap sesuai dengan kemandirian dan kapasitas negara.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru