BREAKING NEWS
Senin, 16 Juni 2025

Kemenkes: Imunisasi Lebih dari Satu Jenis Vaksin Diyakinkan Tidak Sebabkan Kematian

BITVonline.com - Minggu, 30 Juni 2024 07:30 WIB
81 view
Kemenkes: Imunisasi Lebih dari Satu Jenis Vaksin Diyakinkan Tidak Sebabkan Kematian
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BITVONLINE.COM -Di era modern ini, praktik imunisasi ganda telah menjadi fokus perhatian dalam upaya perlindungan anak-anak dari penyakit yang dapat dicegah. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara tegas menyatakan bahwa imunisasi ganda, yang menggabungkan lebih dari satu jenis antigen vaksin dalam satu sesi suntik, tidak menyebabkan kematian langsung pada anak-anak.

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan RI, dr. Prima Yosephine, M.K.M., mengungkapkan bahwa praktik ini telah diterapkan secara luas di lebih dari 160 negara, termasuk Indonesia. “Imunisasi ganda memberikan perlindungan ganda pada anak-anak tanpa menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan,” ungkapnya.

Menurut dr. Prima, imunisasi ganda tidak hanya efektif dalam memberikan perlindungan ganda terhadap penyakit yang dapat dicegah, tetapi juga meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan. Sebagai contoh, imunisasi DPT-HB-Hib-3 yang diberikan bersamaan dengan imunisasi polio suntik IPV pada bayi usia 4 bulan, serta imunisasi campak rubella-2 dan DPT-HB-Hib-4 pada anak usia 18 bulan.

Baca Juga:

Namun, keamanan imunisasi ganda ini sangat bergantung pada kondisi kesehatan anak yang menerima suntikan tersebut. “Anak-anak harus dalam keadaan sehat dan tidak sedang mengalami sakit berat atau kondisi imunodefisiensi sebelum menerima imunisasi,” jelas dr. Prima.

Pemberian imunisasi selalu diawali dengan skrining kesehatan yang teliti oleh tenaga kesehatan. Jika anak dalam kondisi yang memerlukan perhatian lebih lanjut, mereka akan dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut sebelum dilakukan imunisasi. Setelah penyuntikan, anak-anak diminta untuk dipantau selama 30 menit guna mengidentifikasi kemungkinan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Baca Juga:

Adanya kejadian KIPI setelah imunisasi, meskipun sangat jarang, selalu mengundang investigasi dan kajian kausalitas yang mendalam untuk memastikan bahwa kejadian tersebut bukan disebabkan langsung oleh vaksin atau kesalahan prosedur pemberian imunisasi.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi sebagai langkah preventif yang vital dalam kesehatan anak-anak kita,” tandas dr. Prima.

Dengan demikian, imunisasi ganda bukanlah ancaman, melainkan amanah besar dalam melindungi generasi masa depan dari penyakit-penyakit serius yang dapat dicegah.

Kami akan terus mengikuti perkembangan dan langkah-langkah selanjutnya dalam upaya memperkuat program imunisasi di tanah air. Mari bersama-sama memastikan anak-anak kita tumbuh kembang dalam keadaan sehat dan terlindungi.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Yasonna Laoly Kecam Pernyataan Fadli Zon Soal Pemerkosaan Massal 1998: "Apakah Habibie Bohong?"
Muhammadiyah Ingatkan Prabowo: Sengketa 4 Pulau Bisa Picu Disintegrasi Bangsa
Satpol PP Deli Serdang Ditempatkan di Desa, Jadi Mata dan Telinga Pemkab untuk Deteksi Dini Trantibum
Polda Sumut Gagalkan Penyelundupan 40 Kg Sabu di Aceh Timur, Kurir Dijanjikan Rp100 Juta
Dirjen SDA: Penyediaan Air untuk Pertanian Rakyat Jadi Prioritas Capai Swasembada Pangan
Fadli Zon Klarifikasi Pernyataan Kontroversial Soal P3rkos4an Massal Mei 1998: Sejarah Harus Berdasarkan Fakta
komentar
beritaTerbaru