BREAKING NEWS
Minggu, 10 Agustus 2025

Alex Pastoor: Dari Refleksi Kehidupan hingga Kembali ke Dunia Sepakbola Indonesia

BITVonline.com - Minggu, 12 Januari 2025 03:01 WIB
Alex Pastoor: Dari Refleksi Kehidupan hingga Kembali ke Dunia Sepakbola Indonesia
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Jakarta – Alex Pastoor, asisten pelatih Timnas Indonesia, mengungkapkan pengalaman yang mengubah cara pandangnya tentang kehidupan dan kematian setelah kembali ke kampung halaman pada 2021. Kisah tersebut memberikan pandangan mendalam tentang perjalanan emosional seorang pelatih sepakbola yang mulai merenungkan usia dan eksistensinya. Pastoor, yang pernah menjadi pelatih klub Austria SCR Altach sejak 2019 hingga 2021, mengakhiri karier sebagai pemain sepakbola di klub yang sama pada 2001.

Usai mengemban tugas selama dua tahun di Altach, ia memutuskan untuk pulang ke Belanda dan beristirahat beberapa bulan dari dunia sepakbola. Di saat itulah ia mulai menyadari perubahan yang terjadi pada dirinya. “Pada tahun 2021, saya kembali ke Belanda setelah bekerja di Austria selama dua tahun sebagai pelatih SCR Altach. Jadi, saya sudah lama jauh dari rumah dan tidak bertemu dengan beberapa warga desa,” kata Pastoor dalam wawancara pada Desember 2023.

“Saya benar-benar terkejut melihat beberapa orang yang saya temui kembali. Untuk pertama kalinya, saya berpikir: wah, mereka sudah tua… Dan tiba-tiba saya menyadari bahwa saya juga semakin tua. Sejujurnya, itu sangat sulit untuk diterima,” lanjutnya. Pastoor yang kini berusia 58 tahun mengungkapkan bahwa saat itu ia mulai memikirkan kematian, sebuah topik yang sebelumnya tidak pernah mengusik pikirannya.

Baca Juga:

“Mungkin ini juga berkaitan dengan situasi di sekitar saya. Kesehatan ibu mertua saya memburuk, dan di usia 57 tahun, saya melihat semakin banyak orang di sekitar saya yang meninggal,” jelasnya. Selain itu, ia juga merasa performanya menurun. “Pikiran saya tidak lagi setajam dulu. Saya juga merasa frustrasi karena tidak lagi mahir dalam beberapa hal. Saya selalu suka berlari di bukit pasir, tetapi sekarang saya merasa semakin sulit melakukannya,” ujarnya dengan jujur.

Setelah sekitar enam bulan tanpa pekerjaan, Pastoor menerima tawaran untuk bergabung dengan Timnas Indonesia. Namun, perjalanan kembali ke dunia sepakbola juga memunculkan pertanyaan reflektif tentang kebahagiaan sejatinya. “Orang sering bertanya apakah saya ingin melatih klub top. Tentu saja, Anda hanya bisa menjawab jika peluang itu datang.

Baca Juga:

Tapi sekarang saya bertanya-tanya: Apakah saya masih ingin terus melakukannya di usia saya? Bukankah lebih baik mencari lebih banyak kedamaian dan menikmati hidup? Karena saya yakin nilai diri saya tidak tergantung pada pekerjaan saya,” tuturnya. Ia menambahkan bahwa perhatian publik terhadap profesinya terkadang membebani. “Istri saya sering bercanda, ‘Bahkan jika saya digips dari kepala sampai kaki, orang-orang tetap akan bertanya: Bagaimana kabarnya, Alex?'” pungkas Pastoor.

(christie)

Tags
beritaTerkait
YLKI Imbau PPATK Fokus pada Transaksi Ilegal, Bukan Memblokir E-Wallet Konsumen
DPR RI Usulkan Tiga Alternatif Kebijakan Terkait Penerapan Payment ID di Indonesia
Prabowo: "Setiap Kali Ingin Sejahterakan Rakyat, Indonesia Diganggu dan Diadu Domba"
Gerakan Pengibaran Bendera Merah Putih di Pelosok Desa Sulut: Gubernur Ajak Masyarakat Rayakan HUT RI ke-80 dengan Semangat Kemerdekaan
Melly Goeslaw dan Anto Hoed Gelar Resepsi Pernikahan Mewah, Ini Faktanya!
Pakar CSIS Kritik Strategi Pertahanan Indonesia: "Pengadaan Jet Tempur Ibarat Gado-Gado"
komentar
beritaTerbaru