Besi Jemuran Raib, Dua Pemuda Ditangkap Polisi di Medan Perjuangan
MEDAN Unit Opsnal Reskrim Polsek Medan Timur berhasil menangkap dua pria yang kedapatan mencuri besi pipa jemuran milik warga di Jalan P
Hukum dan Kriminal
BITVONLINE.COM -Masyarakat Malaysia dan China kini bersatu dalam melontarkan tuduhan terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia, menuduh bahwa proses naturalisasi pemain keturunan yang dilakukan oleh PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) melibatkan kolusi dengan FIFA. Tuduhan ini muncul seiring dengan kesuksesan Indonesia dalam menaturalisasi pemain-pemain seperti Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, yang dalam waktu singkat telah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Proses Naturalisasi yang Terbukti CepatMees Hilgers dan Eliano Reijnders diperkenalkan kepada publik pada 11 September 2024, dan hanya dalam waktu 18 hari, mereka berhasil mendapatkan paspor Indonesia pada 29 September 2024. Kecepatan proses ini menarik perhatian masyarakat sepakbola di Asia, terutama Malaysia, yang tengah menghadapi kesulitan dalam menaturalisasi pemain keturunan. Sebagai contoh, federasi sepakbola Malaysia (FAM) baru-baru ini mengalami kegagalan dalam menaturalisasi Mats Deijl, pemain keturunan yang memperkuat klub Go Ahead Eagles. Mats Deijl tidak memenuhi syarat karena asal-usul darah Malaysia yang dimiliki berasal dari sang buyut.
Iri dan Tuduhan ManipulasiDalam sebuah forum suporter, seorang anggota masyarakat Malaysia mengungkapkan keprihatinannya, mengatakan, “Menurut kami, Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI) memanipulasi data pemain naturalisasi. Tentu saja mereka akan menyangkalnya. Dulu, sepakbola Indonesia sering dipandang negatif di Asia, tetapi sekarang malah kantor FIFA berlokasi di Jakarta.” Selain itu, tuduhan mengenai wajah mirip Eropa dari puluhan pemain naturalisasi Indonesia juga muncul, menambah kecurigaan mengenai keabsahan proses ini.
Media Vietnam juga memberikan ulasan terkait tuduhan yang diarahkan kepada PSSI, menyoroti ketidakpuasan yang berkembang di kalangan penggemar sepakbola di Malaysia. Mereka menilai bahwa Timnas Indonesia dapat menambah pemain naturalisasi dengan cara yang tidak wajar.
Respons dari PSSIMenanggapi tuduhan ini, PSSI dengan tegas membantah adanya kolusi dengan FIFA dalam proses naturalisasi. Sebelum resmi menjadi WNI, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders menjalani rangkaian prosedur yang ketat, termasuk sidang di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan penerbitan Keputusan Presiden (Keprres) oleh Presiden Joko Widodo. Proses pengambilan sumpah sebagai WNI juga dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Semua langkah yang diambil sudah sesuai prosedur. Tidak ada keistimewaan yang didapatkan PSSI dari FIFA. Semua berjalan dengan transparan dan mengikuti aturan yang ada,” ungkap seorang pejabat PSSI yang enggan disebutkan namanya.
Menelisik Proses NaturalisasiProses naturalisasi di Indonesia sebenarnya melibatkan beberapa tahapan yang telah ditetapkan oleh undang-undang. Setelah mendapatkan paspor, pemain yang dinaturalisasi juga harus mengikuti proses perpindahan asosiasi dari KNVB (Koninklijke Nederlandse Voetbalbond) ke PSSI. Hal ini memastikan bahwa semua pemain yang dinaturalisasi tidak hanya memenuhi syarat administratif, tetapi juga telah berkomitmen untuk berkontribusi kepada sepakbola Indonesia.
Tuduhan kolusi yang dilontarkan oleh masyarakat Malaysia dan China menunjukkan rasa iri dan ketidakpuasan atas kemudahan yang dirasakan Timnas Indonesia dalam proses naturalisasi. Namun, PSSI telah menegaskan bahwa semua prosedur telah dijalani dengan benar dan sesuai hukum. Masyarakat dan penggemar sepakbola di Indonesia diharapkan untuk tetap fokus pada pengembangan sepakbola nasional tanpa terpengaruh oleh rumor dan tuduhan yang tidak berdasar.
(N/014)
MEDAN Unit Opsnal Reskrim Polsek Medan Timur berhasil menangkap dua pria yang kedapatan mencuri besi pipa jemuran milik warga di Jalan P
Hukum dan Kriminal
MEULABOH Kapolda Aceh, Irjen Pol. Drs. Marzuki Ali Basyah, memimpin Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025 di Mapolres Aceh Ba
Nasional
JAKARTA Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI menjatuhkan sanksi nonaktif terhadap tiga anggota DPR nonaktif dan mengaktifkan kembali d
Politik
MEDAN Personel Polda Sumatera Utara, Aipda ES, resmi dipecat tidak dengan hormat (PTDH) setelah terbukti menjual barang bukti 1 kilogram
Hukum dan Kriminal
MEDAN Universitas Sumatera Utara (USU) mencatat pencapaian bersejarah dalam kancah akademik internasional. Berdasarkan QS World Universi
Pendidikan
JAKARTA Polda Metro Jaya memastikan akan mengumumkan hasil tes DNA terhadap dua kerangka manusia yang ditemukan di Gedung Administrasi A
Peristiwa
MEDAN Personel Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Medan Tembung akhirnya berhasil menangkap salah satu pelaku pengeroyokan terhadap seora
Hukum dan Kriminal
JAKARTA Uskup Keuskupan ManokwariSorong, Mgr. Hilarion Datus Lega, menyerukan agar Ordinariatus Castrensis Indonesia (OCI), keuskupan k
Nasional
BATU BARA Lagi dan lagi, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Batu Bara disibukkan dengan peristiwa kebakaran yang terjadi di Ik
Peristiwa
KOTA TANGERANG Kepolisian Resor Metro Tangerang Kota menggagas program pemberdayaan ekonomi bagi para pengemudi ojek online (Ojol) melal
Nasional