BREAKING NEWS
Selasa, 30 September 2025

Kinerjanya Dikritik, Menko Yusril: Saya Bekerja dengan Hati Nurani

Redaksi - Sabtu, 15 Februari 2025 21:15 WIB
Kinerjanya Dikritik, Menko Yusril: Saya Bekerja dengan Hati Nurani
Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kumham Imipas) Yusril Ihza
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra menegaskan dirinya tidak berkecil hati meski hasil survei menempatkannya dalam daftar menteri dengan kinerja buruk.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Center of Economic and Law Studies (Celios), Yusril memperoleh penilaian sebesar 1,6 persen dan masuk dalam kelompok menteri yang dianggap berkinerja kurang baik. Menanggapi hal tersebut, Yusril menyatakan bahwa dirinya bekerja dengan mengedepankan hati nurani, pemikiran, ilmu, dan pengalaman yang dimilikinya.

"Saya tidak akan merasa tersanjung kalau kinerja dinilai baik, sebaliknya juga tidak akan kecil hati kalau kinerja dinilai buruk. Saya bekerja saja dengan hati nurani, pikiran, ilmu, dan pengalaman yang saya miliki," ujar Yusril saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (15/2/2025).

Pemimpin Harus Berani Ambil Keputusan

Yusril menegaskan bahwa menjadi pemimpin bukanlah tugas yang mudah. Menurutnya, seorang pemimpin memiliki tanggung jawab besar untuk menyerap harapan rakyat serta menunjukkan langkah yang harus diambil demi masa depan yang lebih baik.

Ia juga menekankan bahwa terkadang seorang pemimpin harus mengambil keputusan yang tidak populer dan bahkan berlawanan dengan opini publik.

"Ada kalanya pemimpin memutuskan sesuatu yang tidak populer dengan membuat kebijakan yang melawan opini dan bahkan bisa dituduh melawan kehendak rakyat," katanya.

Meski demikian, ia menilai bahwa seorang pemimpin sejati mampu melihat persoalan yang tidak terlihat oleh kebanyakan orang. Keputusan yang diambilnya mungkin tidak bisa langsung diterima, tetapi dampaknya baru akan terasa di masa depan.

"Awalnya mungkin dia disalahkan, tetapi jauh di belakang hari, ternyata apa yang dia putuskan itu benar. Tidak semua orang mampu memahami keputusan itu tepat, benar, atau tidak," tambahnya.

Dampak Keputusan Baru Terasa di Masa Depan

Dalam kesempatan itu, Yusril mencontohkan keputusan Presiden Prabowo Subianto yang memotong dan menghemat anggaran guna berinvestasi melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Keputusan tersebut menuai kritik, namun Yusril menilai kebijakan tersebut diambil dengan visi jangka panjang demi pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih baik.

"Saya menganggap Presiden Prabowo benar-benar seorang pemimpin yang mampu melihat sesuatu yang tak terlihat orang lain," ujarnya.

Survei Beragam Soal Kinerja Yusril

Sebelumnya, dalam momen 100 hari Kabinet Merah Putih pada Januari 2025 lalu, sejumlah lembaga survei merilis penilaian terhadap kinerja para menteri. Beberapa menteri mendapat predikat terbaik, sementara sebagian lainnya dinilai kurang memuaskan dan layak diganti.

Meski Celios menempatkan Yusril dalam daftar menteri berkinerja buruk, survei Indikator Politik Indonesia justru menunjukkan bahwa publik menilai kinerjanya dengan baik. Selain itu, survei Litbang Kompas mencatat bahwa 72,1 persen responden puas dengan kinerja pemerintah di bidang hukum secara keseluruhan.

(at/a)

Editor
: Redaksi
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru