BREAKING NEWS
Rabu, 05 November 2025

Hinca Panjaitan Soroti Sumut Jadi Juara Prevalensi Narkoba 5 Tahun Berturut-turut , BNN Rilis 10 Daerah Rawan Penyelundupan

Redaksi - Senin, 05 Mei 2025 20:35 WIB
Hinca Panjaitan Soroti Sumut Jadi Juara Prevalensi Narkoba 5 Tahun Berturut-turut , BNN Rilis 10 Daerah Rawan Penyelundupan
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Anggota Komisi III DPR RI, Hinca Panjaitan, menyoroti Provinsi Sumatera Utara yang mencatatkan prevalensi penyalahgunaan narkoba tertinggi selama lima tahun berturut-turut.

Hal itu diungkapkan saat Rapat Kerja Komisi III DPR bersama Kepala BNN Marthinus Hukom, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/5/2025).

"Sumatera Utara lima tahun berturut-turut juara nasional dalam prevalensi narkoba. Ini sudah bukan prestasi, tapi alarm bahaya," ujar Hinca di depan peserta rapat yang disambut dengan tawa kecil dan keprihatinan.

Politikus Partai Demokrat itu menyebut faktor geografis dan ekonomi lokal turut menjadi penyumbang tingginya angka penggunaan narkoba.

"Kami di Sumut banyak perkebunan dan nelayan. Banyak pekerja yang menggunakan narkoba dengan dalih untuk menambah tenaga. Ini realita di lapangan," jelasnya.

Hinca mendorong Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memperkuat pendekatan berbasis intelijen guna memetakan jaringan peredaran narkoba dan melakukan pencegahan yang lebih efektif.

"Saya percaya pengalaman Pak Marthinus dalam bidang ini. The best way to defend is intelligence," imbuh Hinca, memberi dukungan pada Kepala BNN.

10 Daerah Prioritas Penyelundupan Narkoba

Menanggapi hal tersebut, Kepala BNN Marthinus Hukom mengungkapkan bahwa Sumut memang menjadi salah satu dari 10 daerah paling rawan penyelundupan narkoba di Indonesia. Daerah lainnya mencakup:

Aceh

Riau

Kepulauan Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Kalimantan Barat

Kalimantan Utara

Kalimantan Timur

Pantai Barat Sulawesi

"10 titik wilayah ini merupakan jalur utama sindikat narkoba internasional dalam memasok barang ke Indonesia," jelas Marthinus.

Menurutnya, BNN kini memfokuskan kegiatan intelijen pada pemetaan pintu masuk penyelundupan dan identifikasi individu yang rentan direkrut sindikat narkoba.

BNN menegaskan komitmennya untuk meningkatkan sinergi dengan TNI-Polri, aparat desa, serta tokoh masyarakat untuk menutup ruang gerak bandar dan pengguna narkoba di daerah rawan tersebut.*

(md/J006)

Editor
:
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru