Raharjo mengakui adanya pengunduran jadwal karena proses sosialisasi ke masyarakat belum merata. Hal ini dilakukan agar program benar-benar tepat sasaran dan tidak merugikan masyarakat.
Dari 100 siswa yang diterima, mereka akan dibagi ke dalam 4 rombongan belajar (rombel), masing-masing berisi 25 siswa. Proses renovasi gedung masih berlangsung, dan Raharjo akan menjabat sebagai Plt Kepala Sekolah Rakyat.
"Ini bagian dari cita-cita Pak Prabowo untuk memutus mata rantai kemiskinan dan membentuk anak-anak berkualitas yang bisa mengubah nasib keluarganya," tuturnya.
Orangtua tetap diikutsertakan dalam proses pengasuhan secara emosional. SR akan menyediakan waktu kunjungan khusus agar anak tetap mendapat dukungan moral dari keluarga.*