MEDAN – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) terus menggencarkan berbagai langkah strategis guna menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di kawasan Danau Toba.
Salah satu upaya utama adalah penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang telah berlangsung sejak 26 Juli 2025.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumut, Togap Simangunsong, menyampaikan bahwa langkah ini dilakukan sebagai bagian dari kolaborasi Pemprov dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BMKG dalam menjaga kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN), khususnya Geopark Danau Toba, dari dampak buruk kebakaran lahan.
"Modifikasi cuaca telah dilakukan tiga kali sejak tanggal 26, 27, dan 28 Juli. Namun memang terkendala karena kondisi embun yang minim, sehingga curah hujan yang turun masih tergolong rendah," ujar Togap kepada wartawan, Senin (28/7/2025).
Dalam keterangannya, Togap menyebut BNPB menilai bahwa Sumut masih belum masuk kategori daerah yang paling rawan, seperti halnya Sumatera Selatan dan Jambi yang memiliki lahan gambut luas.
"Kita di Sumut tidak banyak memiliki lahan gambut, yang sulit dipadamkan jika terbakar. Kebanyakan adalah kebakaran ilalang, sehingga masih bisa dikendalikan," jelasnya.
Meski demikian, Pemprov Sumut tidak mengendurkan kewaspadaan, terutama karena kebakaran terjadi di area yang sangat vital dari sisi pariwisata dan lingkungan.
Togap menegaskan, fokus utama penanggulangan Karhutla saat ini adalah kawasan KSPN Danau Toba.
Pasalnya, kawasan ini tengah dalam sorotan karena sedang menjalani proses penilaian dari tim asesor UNESCO untuk status Global Geopark.
"Kita lebih memfokuskan pada wilayah KSPN karena di saat yang sama ada tim dari UNESCO yang sedang melakukan revalidasi terhadap status Geopark Danau Toba. Ini yang menjadi perhatian khusus pemerintah daerah," tambahnya.
Modifikasi cuaca akan terus dilakukan hingga setidaknya tanggal 30 Juli 2025.
Pemprov berharap pada awal Agustus kondisi embun di atmosfer mulai membaik, sehingga TMC bisa menghasilkan hujan yang lebih signifikan.