JAKARTA - Istana Negara akhirnya menanggapi usulan dari DPR terkait perubahan skema Makan Bergizi Gratis (MBG) dari penyediaan makanan langsung menjadi pemberian uang tunai kepada orang tua siswa. Usulan ini mencuat setelah muncul beberapa kasus keracunan siswa di sekolah akibat konsumsi makanan dari program MBG.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menilai bahwa meskipun ide pemberian uang tunai bukanlah hal yang buruk, namun skema saat ini masih dianggap sebagai opsi terbaik oleh pemerintah dan Badan Gizi Nasional (BGN)."Ide kan banyak, bukan berarti ide tidak baik. Tapi konsep yang sekarang dijalankan dianggap oleh pemerintah dan BGN yang terbaik untuk dikerjakan," ujar Prasetyo dikutip dari detikFinance.
Respons Pemerintah atas Evaluasi Program MBGPrasetyo mengakui bahwa pelaksanaan program MBG memang masih memiliki berbagai catatan, termasuk insiden keracunan makanan yang terjadi di beberapa daerah. Pemerintah, katanya, terbuka terhadap masukan dan akan melakukan evaluasi demi perbaikan ke depan.
"Kalau nanti ada catatan ya kita akui dan kita perbaiki," tambahnya.Usulan dari DPR: Uang Tunai Lebih Efisien?
Usulan mengubah skema MBG menjadi bantuan uang tunai datang dari Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris (Fraksi PDIP). Ia menyoroti buruknya manajemen dan pelaksanaan standar operasional prosedur (SOP) di lapangan, khususnya di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).