JAKARTA -Indonesia telah mencatatkan diri sebagai negara dengan jumlah menteri terbanyak di Asia Tenggara, dengan total 48 posisi menteri yang mencakup berbagai sektor penting. Hal ini terungkap dalam susunan Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Pengumuman resmi mengenai kabinet ini dilakukan di Istana Merdeka, Jakarta, pada 20 Oktober 2024.
Kabinet Merah Putih, yang dinamakan berdasarkan kesepakatan ketua umum koalisi, mencerminkan strategi pemerintahan yang ambisius dan komprehensif. Dengan pembentukan 48 kementerian, ditambah 5 kepala lembaga setingkat menteri, serta 7 kementerian koordinator, jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan dengan Kabinet Indonesia Maju sebelumnya yang hanya memiliki 32 menteri. Ini menunjukkan peningkatan fokus pemerintah dalam menangani isu-isu penting di berbagai sektor, mulai dari ekonomi hingga pendidikan dan urusan sosial.
Keputusan untuk memiliki jumlah menteri yang banyak ini tidak terlepas dari konteks kebutuhan untuk merespons tantangan yang kompleks dalam pemerintahan. Dengan menteri yang mengurusi berbagai bidang, diharapkan setiap sektor akan mendapatkan perhatian dan pengelolaan yang lebih mendalam. Dalam wawancara, Prabowo menegaskan bahwa pemilihan para menteri didasarkan pada kesepakatan koalisi yang bertujuan untuk mendukung visi pemerintahan yang lebih efektif.
Berdasarkan data dari GoodStats, Indonesia kini melampaui Kamboja yang memiliki 42 menteri dan Thailand dengan 35 menteri. Malaysia mengikuti di urutan keempat dengan 31 menteri, sementara Myanmar memiliki 30 menteri dan Filipina 26 menteri. Vietnam, Timor Leste, Laos, dan Brunei Darussalam juga memiliki jumlah menteri yang lebih sedikit, dengan masing-masing 23, 22, 21, dan 20 menteri. Singapura menjadi negara dengan jumlah menteri paling sedikit di kawasan ini, hanya memiliki 19 menteri.
Kabinet Merah Putih juga dinilai lebih besar daripada kabinet-kabinet era Orde Baru, menunjukkan bahwa Indonesia berkomitmen untuk menanggapi kebutuhan masyarakat dengan pendekatan yang lebih luas dan inklusif. Keberadaan menteri-menteri ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik dan efektivitas dalam menangani isu-isu krusial yang dihadapi bangsa.
Dalam konteks global yang terus berubah, keputusan ini juga menunjukkan bahwa Indonesia berupaya untuk beradaptasi dan bersaing di tingkat internasional. Meningkatnya jumlah menteri diharapkan dapat memperkuat kerjasama antar kementerian dan lembaga dalam mencapai tujuan pembangunan yang lebih holistik dan berkelanjutan.
Dengan semangat baru dan komposisi kabinet yang dinamis, masyarakat Indonesia berharap agar Kabinet Merah Putih mampu menghadirkan perubahan nyata dan membawa kemajuan bagi bangsa. Seiring berjalannya waktu, kita akan melihat bagaimana para menteri ini akan melaksanakan tanggung jawabnya dan menjawab harapan rakyat.
(N/014)
Indonesia Pimpin Jumlah Menteri Terbanyak di Asia Tenggara Dalam Kabinet Merah Putih?