BREAKING NEWS
Rabu, 18 Juni 2025

Risma Hentikan Pidato, Bantu Kakek Musafir di Acara Konsolidasi PDIP

BITVonline.com - Minggu, 10 November 2024 13:10 WIB
54 view
Risma Hentikan Pidato, Bantu Kakek Musafir di Acara Konsolidasi PDIP
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Jakarta – Calon Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini, membuat momen yang tak terlupakan saat pidato dalam acara Konsolidasi Pemenangan Pilkada Serentak yang digelar di DPC PDI Perjuangan Kabupaten Semarang, pada Minggu (10/11/2024). Pidatonya yang berfokus pada pentingnya konsolidasi dan dukungan kepada calon-calon PDI Perjuangan tiba-tiba dihentikan oleh Risma, yang langsung mengalihkan perhatiannya kepada seorang kakek yang melintas di depan lokasi acara.

Momen tersebut dimulai saat Risma, yang saat itu sedang memberikan pidato kepada kader-kader PDI Perjuangan dari berbagai tingkat kepengurusan, melihat seorang kakek tua yang mengenakan baju ungu dan sarung kotak-kotak berjalan melintas di jalan raya sekitar acara. Peci yang dikenakan sang kakek tampak lusuh dan kecoklatan, menandakan bahwa ia sudah lama tidak diganti.

Risma yang dikenal sebagai sosok pemimpin yang peka terhadap kondisi sosial langsung berhenti berbicara dan memanggil ajudannya untuk menghampiri kakek tersebut. Ajudan Risma segera memberikan makanan, minuman, serta amplop untuk sang kakek. Namun, saat ditanya oleh beberapa peserta yang mendekati, kakek itu hanya menjawab dengan singkat, “Musafir”, dan melanjutkan langkahnya pergi.

Baca Juga:

Melihat situasi tersebut, Risma dengan tegas menyampaikan perasaannya kepada hadirin. “Mata saya tidak bisa diam, saya tidak bisa melihat ada rakyat dalam kondisi yang tidak layak ada di depan pandang mata saya,” ujar Risma dengan nada penuh empati. Ia juga menegaskan bahwa sebagai pemimpin, salah satu tugas utama adalah peka terhadap kesulitan rakyat dan bertindak cepat untuk membantu mereka yang membutuhkan.

“Ini yang menjadi tugas kita semua. Pemimpin itu harus peka dan cepat bertindak saat melihat rakyatnya membutuhkan. Saya harap kita semua di sini, setiap kader, bisa bergerak dan peka membantu warga yang kurang mampu di sekitar kita, kapanpun mereka memerlukan,” tambah Risma.

Baca Juga:

Kehadiran kakek tersebut di lokasi acara membuat peserta yang sebelumnya terfokus pada pidato Risma, kini teringat kembali pada nilai kemanusiaan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Risma kembali menegaskan bahwa pemimpin yang baik harus memiliki empati terhadap kondisi warganya, terutama mereka yang kurang beruntung.

Di akhir pernyataannya, Risma menekankan bahwa masalah kemiskinan dan kesejahteraan warga kecil adalah prioritas utama dalam visi kepemimpinannya bersama Gus Hans, pasangannya dalam Pilgub Jatim. “Banyak warga yang hidup dalam kesulitan. Ini menjadi tugas saya dan Gus Hans untuk memastikan kehidupan mereka lebih baik. Kalau kita diberi amanah memimpin Jawa Timur, perhatian pada warga kecil seperti ini yang akan jadi prioritas kami,” tegas Risma.

Sebelumnya, acara konsolidasi ini juga diisi dengan pembekalan bagi kader-kader PDIP untuk melaksanakan kampanye door-to-door. Mereka diinstruksikan untuk mengunjungi 100 rumah warga untuk mengenalkan program-program unggulan Risma dan Gus Hans, seperti pendidikan SMA/SMK Gratis yang menjadi bagian dari visi misi mereka dalam memperbaiki kesejahteraan masyarakat.

Aksi Risma yang mendadak menghentikan pidatonya untuk memberi perhatian pada seorang kakek tersebut mengundang apresiasi banyak pihak. Banyak yang melihat momen ini sebagai contoh nyata dari kepemimpinan yang bukan hanya berfokus pada politik, tetapi juga pada kemanusiaan dan kebutuhan rakyat kecil.

Sementara itu, para kader PDIP yang hadir dalam acara konsolidasi tersebut juga semakin semangat untuk melaksanakan kampanye dengan hati yang penuh perhatian terhadap kebutuhan masyarakat, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Tri Rismaharini. (JOHANSIRAIT)

Tags
beritaTerkait
Yovie Widianto Resmi Jadi Komisaris Pupuk Indonesia, RUPS Umumkan Perombakan Direksi dan Komisaris
Semua Video Yang di Upload ke Facebook Kini Jadi Reels, Makin Mudah?
Gunungan Uang Rp11,8 Triliun Disita Kejagung, Jadi Bukti Salah Satu Kasus Korupsi Terbesar di Indonesia
Eks Kadisbud DKI Jakarta Didakwa Rugikan Negara Rp 36,3 Miliar dalam Kasus Korupsi
Delegasi Pemerintah Belanda Kunjungi Danau Toba Awali Misi Ekonomi dan Perdagangan
Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara Kasus Suap dan Gratifikasi Rp915 Miliar
komentar
beritaTerbaru