BREAKING NEWS
Kamis, 27 November 2025
SELAMAT HARI GURU

Dosen STIKes Muhammadiyah Aceh Gelar FGD: Kembangkan Crab Bank Berbasis IoT untuk Ketahanan Ekologi di Ulee Lheu

T.Jamaluddin - Selasa, 16 September 2025 14:25 WIB
Dosen STIKes Muhammadiyah Aceh Gelar FGD: Kembangkan Crab Bank Berbasis IoT untuk Ketahanan Ekologi di Ulee Lheu
Dosen STIKes Muhammadiyah Aceh Gelar FGD: Kembangkan Crab Bank Berbasis IoT untuk Ketahanan Ekologi di Ulee Lheu (foto: t.jamaluddin/bitv)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung
BANDA ACEH - Dalam upaya memperkuat ketahanan sosial-ekologi kawasan pesisir, dosen STIKes Muhammadiyah Aceh menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema "Penguatan Ketahanan Sosial Ekologi Melalui Crab Bank dan Sistem Monitoring Berbasis Internet of Things (IoT) di Ulee Lheu, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh." Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Pengabdian kepada Masyarakat yang didanai hibah Kemdiktisaintek RI.

FGD tersebut berlangsung pada Sabtu, 6 September 2025, di Gedung Escape Building (Gedung Evakuasi Tsunami) Meuraxa dan dihadiri oleh 30 peserta dari masyarakat pesisir Ulee Lheu. Menurut Humas STIKes Muhammadiyah Aceh, Rina Sulicha, kegiatan ini bertujuan menyosialisasikan pentingnya pelestarian ekosistem pesisir melalui pendekatan ilmiah dan teknologi.

Paparan Ilmiah dan Dukungan Komunitas

Baca Juga:
Kegiatan FGD menghadirkan para dosen ahli dari STIKes Muhammadiyah Aceh. Dalam sesi pertama, Indra Jaya, S.T., M.T. memaparkan sistem pemantauan kualitas air berbasis mikrokontroler IoT, yang mampu mendeteksi parameter penting untuk kehidupan biota laut seperti kepiting.

Sementara itu, narasumber kedua, Muhammad Nawawi, S.T., M.Sc., memperkenalkan konsep Crab Bank sebagai upaya pelestarian kepiting yang populasinya mulai menurun akibat tekanan lingkungan dan aktivitas manusia.

FGD ini juga dihadiri oleh Panglima Laot Aceh, Bapak Syafaat, yang menggambarkan kondisi masyarakat pesisir Ulee Lheu sebelum dan sesudah tsunami. Ia menyambut baik inisiatif pengabdian ini, karena selain melestarikan ekosistem laut, juga berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan.

"Kami berharap Crab Bank ini bisa menjadi solusi jangka panjang bagi pelestarian kepiting dan keberlanjutan ekonomi masyarakat pesisir," ujar Panglima Laot.

Crab Bank Berbasis IoT: Inovasi untuk Keberlanjutan

Langkah berikutnya dari program pengabdian ini adalah membangun Crab Bank dengan sistem berbasis Internet of Things (IoT). Crab Bank ini dirancang untuk menetaskan telur kepiting hingga menjadi larva (zoea) yang kemudian akan dilepaskan ke muara laut Ulee Lheu.

Diperkirakan sekitar 20% zoea akan mampu bertahan hidup hingga menjadi kepiting dewasa, yang nantinya dapat menopang populasi kepiting di perairan tersebut dan menjadi sumber mata pencaharian baru atau tambahan bagi nelayan setempat.

Program ini digagas dan dilaksanakan oleh tim dosen: Indra Jaya, Muhammad Nawawi, dan Hayati, yang berkomitmen menjadikan teknologi sebagai jembatan antara pelestarian lingkungan dan penguatan ekonomi masyarakat.

Editor
:
0 komentar
Tags
beritaTerkait
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru