BREAKING NEWS
Kamis, 25 September 2025

PAUD Resmi Masuk Program Wajib Belajar 13 Tahun, Ini Alasannya

Paul Antonio Hutapea - Minggu, 21 September 2025 11:43 WIB
PAUD Resmi Masuk Program Wajib Belajar 13 Tahun, Ini Alasannya
Ilustrasi - Siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). (Foto: suarasurabaya)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung
JAKARTA — Pemerintah resmi menetapkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai bagian dari program Wajib Belajar 13 Tahun, menjadikannya tahapan krusial dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia.

Keputusan ini menegaskan bahwa 1 tahun pendidikan prasekolah kini menjadi langkah wajib sebelum anak memasuki jenjang Sekolah Dasar (SD).

Langkah ini bukan tanpa alasan. Data menunjukkan bahwa 80% perkembangan otak anak terjadi sebelum usia 6 tahun.

Baca Juga:
Artinya, periode emas pertumbuhan otak anak hanya datang sekali, dan harus dimanfaatkan seoptimal mungkin melalui stimulasi yang tepat.

"Pendidikan usia dini adalah fondasi utama pembangunan SDM. Karena itu, pemenuhan kualifikasi guru PAUD dan wajib belajar prasekolah menjadi prioritas agar layanan pendidikan semakin merata dan bermutu," ujar Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, dalam keterangannya, Minggu (21/9).

Direktur Guru PAUD dan Pendidikan Nonformal, Suparto, juga menekankan peran strategis guru PAUD dalam membentuk karakter dan kecerdasan anak.

"Guru PAUD memegang peran penting dalam membentuk karakter, kecerdasan, dan keterampilan sosial anak. Di usia ini, mereka belajar melalui aktivitas yang menyenangkan namun penuh makna," ujarnya.

Di lingkungan PAUD, anak-anak tidak hanya diajarkan mengenal huruf dan angka, tapi juga dikenalkan pada dunia melalui bermain, bernyanyi, mendengarkan cerita, serta aktivitas motorik.

Semua aktivitas tersebut dirancang untuk menstimulasi perkembangan otak, sekaligus mempersiapkan anak secara kognitif dan emosional untuk jenjang pendidikan selanjutnya.

Program PAUD yang dirancang dengan prinsip meaningful, mindful, dan joyful learning memberi banyak manfaat konkret bagi anak, di antaranya:

- Siap Transisi ke SD: Anak terbiasa dengan rutinitas, lebih disiplin, dan percaya diri saat masuk sekolah dasar.

- Keterampilan Sosial & Emosional: Anak belajar berinteraksi, mengelola emosi, dan memiliki empati terhadap sesama.

- Dasar Karakter & Kemandirian: Anak dilatih untuk berani mencoba, mandiri, dan terbiasa dengan kebiasaan positif.

- Belajar Menyenangkan: Anak tidak merasa tertekan, karena pembelajaran dilakukan dengan pendekatan yang menyenangkan.

Kebijakan baru ini memperluas cakupan wajib belajar yang sebelumnya hanya mencakup 9 tahun (SD dan SMP).

Kini diperluas menjadi 13 tahun, terdiri dari:

- 1 tahun prasekolah (PAUD/TK)

- 9 tahun pendidikan dasar (SD dan SMP)

- 3 tahun pendidikan menengah (SMA/SMK)

Dengan kebijakan ini, pemerintah ingin memastikan bahwa setiap anak Indonesia memulai pendidikan formal sejak usia dini, demi kesiapan belajar jangka panjang.

Pemerintah tidak hanya fokus pada peserta didik, tetapi juga memperkuat kualitas tenaga pendidik.

Melalui program beasiswa hingga Rp3 juta per semester, para guru PAUD dan SD didorong untuk menempuh pendidikan lebih lanjut agar semakin profesional dan berkualitas.

"Kami ingin memastikan bahwa guru PAUD bukan hanya penyampai materi, tapi juga pendamping tumbuh kembang anak yang kompeten," tegas Suparto.

Bagi para orangtua, menyekolahkan anak ke PAUD bukan lagi pilihan sekunder, melainkan investasi masa depan.

Pendidikan usia dini yang tepat terbukti memberi dampak jangka panjang terhadap prestasi akademik, perkembangan sosial, dan kesiapan mental anak.

Dengan perhatian pemerintah yang makin besar terhadap pendidikan anak usia dini, diharapkan tidak ada lagi anak Indonesia yang kehilangan kesempatan emas untuk berkembang optimal sejak dini.*

(di/a008)

Editor
: Raman Krisna
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Tangisan Siswa SDN Paya Baro Saat Sekolah Terancam Ditutup Pemkab Aceh Barat
211 Anggota DPR Tak Ungkap Latar Belakang Pendidikan, Perludem Soroti Minimnya Transparansi Pemilu
Presiden Prabowo Bagikan 330.000 Smart TV di Sekolah untuk Dukung Digitalisasi Pendidikan Nasional
Mensos Janji Percepat Sekolah Rakyat dan Tambah Kuota PBI untuk Labuhanbatu
Tak Hanya SPP, PUBG Pemprov Sumut Juga Gratiskan Internet, Pelatihan Guru, dan Perpustakaan Keliling
Audit BPK Soroti Kondisi Keuangan Tebing Tinggi 2024 Terganggu, Pemko Tetap Gas Mega Proyek Smartboard Rp14 M
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru