Pemprov Sumut melalui Disdik melakukan Konferensi Pers terkait Perkembangan PUBG dan kurikulum Marsipature Hutanabe di Lobby Dekranasda Lantai 1 Kantor Gubsu, Medan, Jumat (14/11/2025). (Foto : Alexander AP Siahaan/Diskominfo Provsu)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
MEDAN – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melalui Dinas Pendidikan tengah menyiapkan KurikulumMarsipature Hutanabe, muatan lokal berbasis kearifan daerah yang dihidupkan kembali untuk memperkuat identitas dan karakter peserta didik.
"Kalau kita flashback ke belakang, pada masa Gubernur Raja Inal Siregar, istilah ini sudah sangat akrab," kata Alexander di Kantor Gubernur Sumut, Jumat (14/11/2025).
Di bawah kepemimpinan Gubernur Bobby Nasution, filosofi ini diadaptasi menjadi kurikulum pembelajaran yang menanamkan pemahaman tentang budaya, sejarah, dan karakteristik daerah Sumut kepada siswa.
Kurikulum ini akan masuk dalam mata pelajaran muatan lokal, diajarkan oleh guru-guru yang telah memiliki kompetensi di bidang tersebut.
"Ini lebih mengarah ke kurikulum muatan lokal. Guru-gurunya adalah guru muatan lokal kita," jelas Alexander.
Buku pelajaran khusus Marsipature Hutanabe akan disiapkan dan dibagikan ke seluruh sekolah di Sumut sebagai pedoman pembelajaran dan standar materi.
Namun, kurikulum ini tidak seragam untuk semua kabupaten/kota. Materi akan disesuaikan dengan karakteristik lokal masing-masing daerah.
"Tentu berbeda. Tapsel dengan Langkat tidak sama. Semua disesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing," tambah Alexander.
Saat ini, DisdikSumut tengah melakukan kajian akademik untuk memastikan kurikulum relevan, terukur, dan efektif.
Kajian mencakup struktur materi, metode pengajaran, dan standar penilaian.