BALI -Pada Jumat (19/7), pulau dewata Bali kembali diguncang insiden tragis ketika sebuah helikopter Bell 505 milik PT. Whitesky Aviation jatuh di sekitar Pantai Suluban, Pecatu, Kuta Selatan. Penyebabnya? Baling-baling helikopter terlilit tali layangan, mengakibatkan kecelakaan yang melibatkan lima orang di dalamnya.
Dalam kejadian yang menimpa helikopter tersebut, yang diketahui adalah pilot Dedi Kurnia dari Indonesia, bersama dengan penumpang Russel James Harris dan Chriestope Pierre Marrot Castellat dari Australia, serta Eloira Decti Paskilah dari Indonesia. Turut dalam penerbangan tersebut adalah seorang kru bernama Oki.
Berita ini menyoroti peringatan keras dari para pengamat penerbangan, termasuk Alvin Lie, yang menggambarkan Bali sebagai daerah yang semakin rawan bagi keselamatan penerbangan. Menurutnya, dua kejadian terlilitnya helikopter oleh tali layangan dalam satu bulan di Bali menjadi sorotan serius akan keamanan penerbangan di pulau itu.
Alvin Lie juga menegaskan bahwa otoritas bandara setempat telah melakukan upaya sosialisasi untuk menghindari insiden semacam ini, namun respons dari pemerintah setempat, termasuk Pj Gubernur Bali, dinilai minim.
Korban-korban dari kecelakaan ini, termasuk dua warga negara Australia yang mengalami patah tulang serius, telah dievakuasi ke RS Siloam untuk perawatan lebih lanjut. Keadaan mereka saat ini menjadi perhatian utama di tengah keprihatinan akan keselamatan penerbangan di destinasi pariwisata terkenal ini.
Sementara itu, penyelidikan lebih lanjut terus dilakukan untuk mengungkap secara detail kronologi serta faktor-faktor penyebab kecelakaan ini. Masyarakat dan otoritas terkait diharapkan dapat bekerja sama untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, demi menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan di Bali.
(N/014)
Sepanjang Bulan Juli Sudah 2 Kali Helikopter di Bali Terlilit Tali Layangan!