BREAKING NEWS
Senin, 16 Juni 2025

BMKG: Gempa M3,4 di Sumedang Akibat Aktivitas Sesar Aktif

BITVonline.com - Jumat, 05 Juli 2024 08:30 WIB
40 view
BMKG: Gempa M3,4 di Sumedang Akibat Aktivitas Sesar Aktif
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JABAR -Gempa bumi dengan kekuatan M3,4 mengguncang wilayah Sumedang, Jawa Barat pada Jumat (5/7/2024) pukul 13:28 WIB. Menurut laporan resmi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut memiliki episenter yang terletak di darat pada koordinat 6.82 LS dan 107.93 BT, atau tepatnya berjarak 4 km Timur Laut Kabupaten Sumedang dengan kedalaman 9 km.

Dalam analisisnya, BMKG mengungkapkan bahwa gempa bumi ini termasuk kategori gempa bumi dangkal yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di wilayah Sumedang. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan, “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di wilayah Sumedang.”

Gempa tersebut dirasakan cukup kuat oleh warga Sumedang, meskipun dalam skala yang relatif kecil. Berdasarkan peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan laporan masyarakat, gempa ini dirasakan dengan Skala Intensitas II MMI. Ini berarti getaran dirasakan oleh beberapa orang, dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang. “Kami menerima laporan bahwa getaran dirasakan cukup jelas, meskipun tidak menyebabkan kepanikan yang signifikan di masyarakat,” tambah Daryono.

Baca Juga:

Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban akibat gempa bumi tersebut. “Hingga pukul 13:58 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan,” kata Daryono menenangkan warga. Meskipun demikian, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang jika terjadi gempa susulan.

Gempa bumi di wilayah Sumedang ini menambah daftar panjang aktivitas seismik di Indonesia, yang memang terletak di wilayah cincin api Pasifik. Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. “Indonesia berada di zona yang rawan gempa bumi. Oleh karena itu, edukasi mengenai tindakan yang harus diambil saat terjadi gempa harus terus digalakkan,” ujar Daryono.

Baca Juga:

Sebagai bagian dari upaya mitigasi, BMKG secara rutin melakukan monitoring dan analisis terhadap aktivitas seismik di Indonesia. Informasi yang akurat dan cepat sangat diperlukan untuk mengurangi risiko bencana dan memberikan rasa aman kepada masyarakat. “Kami akan terus memantau situasi dan memberikan informasi terbaru kepada masyarakat. Harapannya, dengan informasi yang cepat dan tepat, kita bisa mengurangi dampak negatif dari bencana alam ini,” tutup Daryono.

Bagi masyarakat Sumedang dan sekitarnya, penting untuk tetap tenang dan selalu mempersiapkan diri dengan pengetahuan mengenai langkah-langkah keselamatan saat gempa bumi. Masyarakat juga diimbau untuk selalu memperbarui informasi dari sumber yang terpercaya seperti BMKG.

Gempa bumi memang tidak bisa diprediksi secara tepat kapan dan di mana akan terjadi, namun dengan kesiapsiagaan dan pengetahuan yang cukup, dampak buruk dari gempa bumi bisa diminimalisir. Mari kita jaga keselamatan bersama dengan terus mengikuti perkembangan informasi dari BMKG dan pihak berwenang lainnya.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Wamen Dikdasmen RI Tegaskan Urgensi Deep Learning dalam Pendidikan Muhammadiyah Aceh
Tips Memilih Semangka yang Manis dan Matang: Jangan Salah Pilih, Ini Ciri-cirinya!
Anggota Parlemen Minnesota dan Suami Ditembak M4ti, Diduga Bermotif Politik
Bimtek Kades di Berastagi Dikecam: GEMMA PETA INDONESIA Nilai Pemborosan Anggaran Capai Rp 3,86 Miliar
Kebakaran Hebat Landa Marina Pinnacle Dubai, 3.820 Warga Selamat Berkat Evakuasi Kilat
Juara MMA Ronald Siahaan Kecewa dengan Walikota Pematangsiantar: "Tolong Cabut Kata-Kata Anda!"
komentar
beritaTerbaru