Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh: Mengingat Tragedi dan Merayakan Kebangkitan

BANDA ACEH -Pada 26 Desember 2024, dua dekade telah berlalu sejak gelombang tsunami dahsyat melanda Aceh, meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat Indonesia dan dunia. Tragedi ini menjadi salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah modern, dengan lebih dari 200.000 korban jiwa, serta menghancurkan sebagian besar infrastruktur dan perekonomian di Aceh.

Pada pagi hari itu, gempa besar bermagnitudo 9,1 yang mengguncang wilayah tersebut memicu tsunami yang menyapu wilayah pesisir dalam waktu kurang dari 30 menit. Gelombang setinggi hingga 30 meter yang bergerak dengan kecepatan 360 km/jam menyebabkan kerusakan luar biasa di Indonesia, Sri Lanka, India, Thailand, dan Somalia.

Tsunami tersebut menyebabkan lebih dari 600.000 orang kehilangan tempat tinggal dan 139.000 rumah rusak. Kerugian material diperkirakan mencapai 4,5 miliar Dolar AS (sekitar Rp73 triliun). Bencana ini dinyatakan oleh PBB sebagai salah satu tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah modern.

Baca Juga:

• Hotman Paris Pastikan Nadiem Makarim Hadiri Pemeriksaan Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Chromebook Rp9,9 Triliun
• Mahkamah Agung Kurangi Hukuman Gazalba Saleh Jadi 10 Tahun Penjara

Namun, meski dihantam duka, dunia tidak tinggal diam. Solidaritas global tercipta dengan datangnya bantuan internasional, termasuk dari Amerika Serikat yang mengirimkan kapal induk Abraham Lincoln serta bantuan senilai USD400 juta melalui USAID. Bantuan ini menjadi faktor penting dalam proses pemulihan Aceh pasca-tsunami.

Proses pemulihan dimulai segera setelah bencana. Tahap pertama, tanggap darurat, berlangsung dari Januari hingga Maret 2005, fokus pada penyelamatan korban dan pemenuhan kebutuhan dasar. Kemudian, rehabilitasi dimulai pada April 2005 hingga Desember 2006, di mana infrastruktur dasar, fasilitas kesehatan, dan pendidikan dipulihkan. Pada tahap rekonstruksi (2007-2010), pembangunan rumah menjadi prioritas utama, dengan lebih dari 3.200 rumah dibangun pada tahun pertama, dan target keseluruhan mencapai 80.000 unit.

Baca Juga:

• KPK Usut Dugaan Gratifikasi di Lingkungan MPR, Terkait Pengadaan Barang
• Eks Ketua PN Jaksel Serahkan Rp6,9 Miliar ke Kejagung, Diduga Suap Kasus Ekspor CPO

Pembangunan infrastruktur penting seperti jalan Banda Aceh-Calang juga diperbaiki dengan bantuan internasional. Indonesia juga mulai mengembangkan sistem peringatan dini tsunami untuk mengurangi risiko bencana serupa di masa depan.

Pada 26 Desember 2024, Aceh menggelar peringatan dua dekade tsunami untuk mengenang tragedi yang mengubah hidup banyak orang. Puncak acara peringatan berlangsung di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk penyintas tsunami. Acara tersebut meliputi pemutaran video dokumenter, khutbah Jumat khusus, ziarah qubra, doa bersama, dan persembahan “Aceh Thanks The World” sebagai ungkapan terima kasih kepada dunia atas bantuan yang telah diberikan.

Rangkaian kegiatan peringatan dimulai sejak November 2024, dengan pameran di Museum Tsunami Aceh yang menampilkan foto-foto dokumentasi bantuan internasional, termasuk kontribusi AS dalam pemulihan. Selain itu, tiga film dokumenter mini tentang perjalanan pemulihan Aceh, revitalisasi industri kopi Gayo, dan penguatan sistem mitigasi bencana Indonesia juga diputar.

Dua dekade setelah tsunami, meskipun masih ada tantangan dan luka yang belum sepenuhnya sembuh, Aceh telah menunjukkan kebangkitan yang luar biasa. Proses pemulihan yang melibatkan berbagai pihak — pemerintah, masyarakat, dan komunitas internasional — memperlihatkan ketangguhan warga Aceh.

Meskipun banyak yang harus dibangun kembali, Aceh kini berdiri lebih kuat dengan peningkatan sistem mitigasi bencana, infrastruktur yang semakin baik, dan perekonomian yang perlahan pulih. Peringatan 20 tahun tsunami Aceh ini bukan hanya untuk mengenang, tetapi juga untuk merayakan kebangkitan Aceh dan kontribusi luar biasa dari dunia yang membantu Aceh bangkit dari kehancuran.

Dengan peringatan ini, Aceh berharap dapat terus memperkuat kesadaran global akan pentingnya kesiapsiagaan bencana dan kerjasama internasional demi masa depan yang lebih aman dan sejahtera bagi semua.

(N/014)

Hotman Paris Pastikan Nadiem Makarim Hadiri Pemeriksaan Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Chromebook Rp9,9 Triliun

Mahkamah Agung Kurangi Hukuman Gazalba Saleh Jadi 10 Tahun Penjara

KPK Usut Dugaan Gratifikasi di Lingkungan MPR, Terkait Pengadaan Barang

Eks Ketua PN Jaksel Serahkan Rp6,9 Miliar ke Kejagung, Diduga Suap Kasus Ekspor CPO

PRESEDEN BURUK KOPERASI ANEH

5 ASN di Kolaka Utara Mangkir Kerja hingga 2 Tahun, Tetap Terima Gaji: Satu Diusulkan Dipecat Tidak Hormat