BREAKING NEWS
Senin, 01 September 2025

Kosmos 482 Diprediksi Jatuh Hari Ini, 4 Wilayah Indonesia Berpotensi Jadi Lokasi Kejatuhan

Adelia Syafitri - Sabtu, 10 Mei 2025 10:08 WIB
Kosmos 482 Diprediksi Jatuh Hari Ini, 4 Wilayah Indonesia Berpotensi Jadi Lokasi Kejatuhan
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Wahana antariksa era Uni Soviet Kosmos 482, yang diluncurkan lebih dari lima dekade lalu, diprediksi akan jatuh ke Bumi pada Sabtu (10/5/2025) dengan kecepatan tinggi sekitar 242 km per jam, setara dengan kecepatan meteor.

Informasi ini dikonfirmasi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui peneliti astronomi utama Thomas Djamaluddin.

Baca Juga:

Kosmos 482 merupakan wahana yang awalnya dirancang untuk misi ke planet Venus pada tahun 1972.

Namun, akibat kerusakan pada roket pendorong, wahana ini gagal meninggalkan orbit Bumi dan sejak itu mengorbit sebagai sampah antariksa selama 53 tahun.

Baca Juga:

"Modul pendaratan Kosmos 482 diperkirakan jatuh pada Sabtu siang ini, sekitar pukul 13.00 WITA, dan ada kemungkinan melintasi wilayah Indonesia," ujar Thomas Djamaluddin, Sabtu (10/5/2025).

BRIN mencatat terdapat empat wilayah di Indonesia yang berada dalam potensi lintasan kejatuhan Kosmos 482. Wilayah tersebut adalah:

Kalimantan Utara

Kalimantan Timur

Sulawesi Selatan

Nusa Tenggara Timur (NTT)

Selain Indonesia, beberapa wilayah lain di dunia yang juga berpotensi terdampak termasuk Asia Tengah, Asia Tenggara, Australia, Amerika Selatan, Eropa, dan India.

Meski demikian, para ahli menyebutkan bahwa risiko kejatuhan langsung ke area berpenduduk sangat kecil.

Sebagian besar puing antariksa biasanya terbakar habis saat memasuki atmosfer atau jatuh di laut, yang mencakup 71 persen permukaan Bumi.

Kosmos 482 diluncurkan oleh Uni Soviet pada 31 Maret 1972 sebagai bagian dari misi eksplorasi Venus.

Sayangnya, wahana ini mengalami kerusakan karena mesin pendorong gagal menyala sempurna, menyebabkan orbit yang terlalu rendah untuk keluar dari gravitasi Bumi.

Akibatnya, Kosmos 482 terjebak dalam orbit elips 210 x 9.800 km dan tidak pernah mencapai tujuannya.

Wahana ini terpecah menjadi empat bagian.

Dua di antaranya jatuh dalam waktu 48 jam setelah peluncuran, sementara dua bagian lainnya, termasuk kemungkinan modul pendarat, masih berada di orbit hingga kini dan diperkirakan akan meluruh ke atmosfer Bumi pada hari ini.

Menurut laporan dari Live Science, potensi puing antariksa mengenai wilayah berpenduduk sangat rendah.

Namun, peningkatan volume sampah antariksa meningkatkan risiko tabrakan di masa depan, terutama pada jalur penerbangan padat atau kota-kota besar.

Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports mengungkapkan bahwa area dengan kepadatan tinggi seperti sekitar bandara besar memiliki kemungkinan hingga 0,8 persen per tahun terkena dampak dari roket atau puing yang jatuh.

Risiko ini meningkat menjadi 26 persen di wilayah dengan lalu lintas ruang udara tinggi, seperti Amerika Serikat bagian timur laut atau kawasan urban besar di Asia.

Meski demikian, masyarakat diimbau tidak panik.

BRIN menegaskan pemantauan lintasan objek terus dilakukan dan hasil akhir akan diumumkan jika puing benar-benar memasuki atmosfer.*

(km/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Puslitbang Polri Laksanakan Penelitian E-MP dan Supervisi Ketahanan Pangan di Polresta Denpasar
Kemenyan di Balik Aroma Parfum Mewah, Mitos atau Fakta?
Terungkap! Nama Google Ternyata Berasal dari Salah Eja
Saatnya Kamu Tampil dan Bersinar! Indonesian Idol Season XIV Resmi Diumumkan
ASN BRIN Demo Besar-besaran, Tuntut Kepala BRIN Mundur!
Pemkot Gunungsitoli Teken Nota Kesepakatan dengan BRIN, Perkuat Ekosistem Riset dan Inovasi Daerah
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru