GARUT -Tragedi ledakan amunisi tak layak pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.
Selain rasa kehilangan, keluarga juga merasa perlu meluruskan informasi yang beredar di masyarakat.
Salah satu anak korban menyampaikan kekesalannya kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat kunjungan ke RSUD Pameungpeuk, Selasa (13/5/2025).
Ia menegaskan bahwa ayahnya bukan pemulung yang mengambil besi bekas amunisi seperti yang ramai diperbincangkan, melainkan sudah lama bekerja sama dengan TNI.
"Saya minta pertanggungjawaban, karena bapak saya di situ bukan seperti yang orang bilang. Bapak saya bukan mulung, bapak saya kerja sama tentara," ucapnya dengan suara bergetar menahan tangis.
Ia juga menuturkan bahwa ayahnya sudah sering ikut dalam kegiatan militer, termasuk dalam kegiatan pemusnahan amunisi di berbagai daerah.
"Saya tahu dari zaman saya sekolah, bapak saya sudah ke Manado, Makassar, Bali, sampai ke Mabes TNI," ungkapnya.
Gubernur Dedi: Ini Kecelakaan Kerja
Menanggapi pernyataan tersebut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa peristiwa ini merupakan bentuk kecelakaan kerja.
Ia mengakui bahwa korban memang terlibat dalam kegiatan resmi TNI.
"Artinya kan posisinya posisi kerja, ini kategorinya," kata Dedi di hadapan keluarga korban.