RIAU - Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, kembali mengingatkan pentingnya kesigapan pemerintah dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama di kawasan gambut yang rentan terbakar seperti di Sumatera dan Kalimantan.
Dalam pernyataannya, Daniel menegaskan bahwa kebakaran lahan gambut tidak bisa hanya dilihat dari sisi hukum, tetapi merupakan isu lintas sektor yang berkaitan erat dengan tata kelola lahan, perizinan usaha, hingga keseimbangan antara pertanian dan pelestarian lingkungan.
"Kebakaran lahan gambut adalah isu sistemik. Pemerintah harus memperkuat koordinasi lintas kementerian agar pengelolaannya terpadu, berkelanjutan, dan tetap memihak kesejahteraan masyarakat lokal," kata Daniel Johan, Selasa (29/7/2025).
Data Karhutla Meningkat Tajam
Menurut data terkini, titik api meningkat di berbagai wilayah:
Riau mencatatkan 40% titik api dari total karhutla di Sumatera
Kalimantan Barat memiliki 399 hotspot (per 23 Juli), terutama di Sanggau, Sintang, dan Mempawah
Di Kalimantan Timur, kebakaran terpantau di Kutai Kartanegara
Di Jambi, luas lahan terbakar mencapai 421 hektare
Pemerintah pusat telah mengerahkan sejumlah upaya pemadaman seperti helikopter water bombing, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), serta peningkatan pengawasan berbasis teknologi satelit dan sensor.
Daniel menilai langkah tersebut positif, namun tetap menekankan bahwa pencegahan jauh lebih efektif dan murah dibanding pemadaman pasca kejadian.