BREAKING NEWS
Kamis, 07 Agustus 2025

Prada Lucky Chepril Saputra Namo Meninggal Dunia Diduga Akibat Penganiayaan, Keluarga Minta Keadilan

Paul Antonio Hutapea - Kamis, 07 Agustus 2025 20:55 WIB
45 view
Prada Lucky Chepril Saputra Namo Meninggal Dunia Diduga Akibat Penganiayaan, Keluarga Minta Keadilan
Prada Lucky Chepril Saputra Namo meninggal dunia dengan ditemukan luka-luka serius ditubuhnya diduga korban penganiayaan yang melibatkan senior di satuan tempatnya bertugas. (foto: Kolase by Canva/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

NTT — Duka mendalam menyelimuti keluarga besar TNI AD, khususnya keluarga Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), prajurit muda yang bertugas di Batalyon TP 834/Wakanga Mere, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Prada Lucky meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025) setelah sempat menjalani perawatan intensif selama empat hari di ICU RSUD Aeramo.

Kabar duka ini menyita perhatian publik setelah mencuat dugaan bahwa almarhum menjadi korban penganiayaan yang melibatkan senior di satuan tempatnya bertugas.

Menurut keterangan keluarga, Prada Lucky sempat mengalami tindakan kekerasan sebelum dirujuk ke rumah sakit.

Sang ayah, Sersan Mayor (Serma) Christian Namo, menyampaikan bahwa di tubuh putranya ditemukan luka-luka serius, termasuk bekas pukulan benda tumpul di bagian punggung serta luka bakar menyerupai sundutan rokok di lengan dan kaki.

"Kami sangat terpukul. Banyak luka yang ditemukan di tubuh anak kami. Ini bukan hal biasa. Kami mendesak keadilan ditegakkan," ujar Serma Christian saat ditemui awak media.

Disebutkan pula bahwa sebelum mengembuskan napas terakhir, Prada Lucky sempat mengaku kepada tenaga medis bahwa ia mengalami penganiayaan oleh seniornya di dalam barak.

Ibunda almarhum, Paulina Mirpey, turut merasakan kesedihan yang mendalam.

Ia menuturkan bahwa sebelum kejadian, dirinya sempat bermimpi tiga malam berturut-turut melihat Lucky datang dalam keadaan sedih.

Firasat tersebut mendorongnya untuk pergi ke Nagekeo, meskipun tidak ada informasi resmi dari pihak kesatuan.

"Saat tiba di rumah sakit, saya langsung menangis. Anak saya sudah terbaring lemah. Tidak ada pemberitahuan apa pun dari kesatuan," tutur Paulina dengan suara bergetar.

Serma Christian, yang juga merupakan anggota aktif TNI AD, mengungkapkan bahwa dirinya akan terus memperjuangkan keadilan atas meninggalnya sang putra.

Editor
: Raman Krisna
Tags
komentar
beritaTerbaru